Fadli Zon Desak Pangdam Jaya Dicopot, Dewi Tanjung: Masih Digaji Negara Malah Membela Perusuh Bangsa

- 21 November 2020, 12:50 WIB
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam sesi foto usai mengikuti wawancara khusus dengan LKBN Antara di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (27/10/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam sesi foto usai mengikuti wawancara khusus dengan LKBN Antara di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (27/10/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc. /Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

GALAMEDIA - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terkait FPI. Narasi 'Bubarkan FPI' dianggap Fadli sudah melanggar tujuan pokok fungsi (tupoksi) TNI.

Anggota Komisi I DPR RI ini bahkan menyarankan agar Pangdam Jaya Dudung dicopot dari jabatannya. "Sudah offside ini Pangdam. Sudah melanggar tupoksi dan kewenangan. Sebaiknya Pangdam dicopot saja," Tutur Fadli kepada wartawan, Jumat 20 November 2020.

Fadli menilai akan berbahaya jika TNI masuk ke ranah politik sipil dan menggunakan pendekatan kekuasaan. Menurutnya, TNI seharusnya berfokus pada ancaman disintegrasi teritorial seperti di daerah Papua.

Baca Juga: Politisi PDIP: Jika Secara Hukum FPI Ini Melanggar, Bubarkan Saja Tak Perlu Takut

"Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi 'dwifungsi ABRI' imbangi 'dwifungsi polisi'," begitu dilanjutkan Fadli dalam akun Twitter @fadlizon.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga ikut mengomentari kendaraan taktis (rantis) militer yang terlihat di kawasan markas DPP FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

"Alih2 bersaing dg China, AS, India atau Rusia, Pemerintah pusat Republik Indonesia malah bersaing dg DKI Jakarta. Kini lebih spesifik lagi bersaing dg lingkungan teritorial Petamburan," lanjut Fadli masih di Twitternya.

Sebelumnya, pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman berawal saat dia merespons video viral yang memperlihatkan proses penurunan baliho Habib Rizieq Syihab dilakukan oleh orang berbaju loreng. Dudung mengatakan peristiwa itu merupakan perintahnya.

Baca Juga: Najwa Shihab Tak Hadiri Pemeriksaan, Polda Metro Jaya Akan Lakukan Pemanggilan Ulang

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena beberapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Itu perintah saya," ujar Mayjen Dudung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat 20 November 2020.

Sementara itu, politisi PDIP Dewi Tanjung juga ikut mengomentari apa yang disampaikan Fadli Zon, terutama soal usulan agar Pangdam Jaya dicopot.

Dewi lewat akun Twitternya balik menyerang Fadli Zon dan meminta pria berkaca mata itu untuk diam.

"Diaam Kau Fadli Zon..Manusia Ngga Jelas anggota DPR RI Minim Prestasi hanya Gede Bacot aja kau," tulis Dewi Tanjung dikutip Galamedia, Sabtu 21 November 2020.

Baca Juga: Status DKI Jakarta Ramah Anak Terancam Dicabut, Kenapa Ya?

Ia pun melanjutkan cuitannya dengan tudingan jika Fadli dianggap membela perusuh bangsa.

"Yang Harus di PECAT ITU KAU FADLI ZON. masih di gaji sama uang Negara kau malah Membela Perusuh Bangsa. Otak kau ngga di Pake Ya..," begitu cuitan Dewi Tanjung.

Baca Juga: Miris, Warga yang Ditembak KKB di Sinak Papua Ternyata Berstatus Pelajar SMA

Ferdinand Hutahaean juga ikut mengomentari Fadli Zon.

"TNI boleh berpolitik, dan tentu POLITIK TNI ADALAH POLITIK NEGARA. Politik yang dilskukan oleh TNI tentu bukan untuk kekuasaan tapi untuk Kepentingan Negara. Dan jika TNI melawan FPI, itu bkn untuk kekuasaan tapi untuk keutuhan bangsa dan negara. Maju terus TNI..!" begitu cuitan mantan politisi Partai Demokrat tersebut.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x