Jangan Menunggu Waktu Baik, Tapi Lakukanlah Kebaikan

4 Oktober 2020, 11:40 WIB
Foto penulis. /

GALAMEDIA - Tidaklah penting jika kita tak berprestasi di bidang akademis karena kita hanya memiliki kemampuan otak yang terbatas.

Tidak penting juga ketika kita tak menjadi seorang juara dalam sebuah perlombaan karena tak memiliki kekuatan fisik yang mumpuni.

Tapi kita bisa mengambil peran dengan apa yang kita lakukan untuk orang lain. Kita mesti jadi garda terdepan khususnya dalam kebaikan ini.

Baca Juga: Ini Dia Empat Tahap Pensucian di Hari Kiamat

Rasanya Allah telah menganugerahkan apa yang dibutuhkan kita sebagai manusia. Dengan mampunya kita melakukan apa saja yang bermanfaat bagi orang lain, maka hakikatnya kita pun sedang bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah dan menunjukkan eksistensi kita sebagai manusia yang bermanfaat.

Jadi tak ada yang sia-sia jika kita mampu berbuat kebaikan, karena beragam nikmat akan kamu dapatkan.

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Disahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)

Baca Juga: Mau Tahu Bagaimana Allah Mengabulkan Doa Hamba-Nya, Begini Caranya

Sejatinya apa yang kita lakukan mesti ikhlas agar mendapatkan pahala dan tidak menyangkutkan riya di dalamnya. Oiya, apa saja bisa kita lakukan selama itu bernilai kebaikan dan memberi manfaat bagi orang lain.

Kesempatannya besar, kita bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja. Sekarang ini banyak sekali fasilitas yang mendukung untuk mengerjakan hal itu. Rasanya akan merugikan jika kita tak mampu memanfaatkan kesempatan ini.

"Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik". QS. Al-Baqarah: 195).

Sebuah tantangan sekaligus kesempatan yang terbuka lebar. Siapapun orangnya, baik muda maupun tua yang mau berkeringat menyumbangkan pemikiran, tenaga, waktu dan mungkin materi yang dimilikinya adalah mereka yang mendapatkan tuntunan dari Allah SWT.

Baca Juga: Jihad Melawan Setan, Kaum Maksiat dan Orang Kafir

Jadi untuk kebaikan janganlah sekedar menjadi wacana, akan tetapi harus mampu dibuktikan pada realita kehidupan yang dilakukannya. Sekecil apapun yang dilakukan tentu akan bernilai bagi kehidupan di atas dunia ini.

Saat ini pandemik Covid-19 sedang menimpa negeri, yang sudah pasti banyak sekali problema yang dihadapi masyarakat. Ada hal yang bisa dipilih untuk berperan menjadi agen kebaikan.

Lakukanlah apa saja yang lebih memungkinkan untuk bisa kita lakukan. Ketika kita mampu melakukan semuanya, sama artinya kita sedang berbuat untuk diri sendiri karena setiap kebaikan yang dilakukan bukan untuk orang lain saja, tetapi hakikatnya untuk diri kita sendiri.

Benar sekali siapapapun orangnya tentu punya peran penting yaitu menjadi agen perubahan. Setidaknya gerak langkahnya tak terbatas seperti orang yang sudah lanjut usia.

Baca Juga: Meninggikan Derajat di Dunia dan Akhirat dengan Istighfar

Kesempatan yang ada tentunya bagian penting baginya untuk bisa memperlihatkan jika kaum milenial bisa melakukan yang terbaik dalam hidupnya dan berbuah kemaslahatan untuk orang lain.

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS. Al Zalzalah: 7-8).

Dengan begitu, dalam hal kebaikan tak lagi harus menunggu. Namun sebagai siapapun termasuk muslim-muslimah yang memahami ilmu keislaman, tampaknya sudah saatnya tidak berpangku tangan saja.

Saat itu harus memberi pembuktian kepada semuanya, tak ada yang lebih baik lagi bagi seorang muslim kecuali berbuat. Memberikan nilai kebaikan bagi orang lain sama artinya dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar ia bisa masuk surga.

Baca Juga: Rezeki Itu Misteri, Tapi Ini Kerannya Untuk Dimudahkan Rezeki

Kita bisa melakukan semua itu secara perseorangan atau juga bisa dilakukan dengan cara berkelompok. Dengan terciptanya kondisi ini maka kebersamaan akan terbentuk dan mendukung ukhuwah Islamiyah.

Kebaikan yang terorganissir maka akan mengalahkan kebatilan tapi sebaliknya kebaikan yang tidak terkoordinir akan dikalahkan kejahatan yang terorganisir. Semakin banyak orang berbuat kebaikan maka semakin banyak pula manfaatnya bagi orang lain.

Kejelasan ini menandakan, segenap kaum muslim jangan sampai berpangku tangan. Dengan menunjukkan keramahan dan kebaikan ini setidaknya akan mampu menekan radikalisme di kalangan umat Islam itu sendiri.

Saat ini waktu yang tepat melakukan hal itu serta cocok sekali dilakukan karena sedang terjadi penyebaran virus corona, di mana masyarakat Indonesia butuh perhatian serta bantuan dalam bentuk apapun untuk menghadang laju penyebaran virus bahkan dengan kerja keras bisa mengakhiri pandemik ini.

Baca Juga: Kondisi Terkini Donald Trump Terungkap, Hari-harinya Akan Semakin Genting

Sungguh begitu luar biasa bagi seorang muslim, di saat menjalani kehidupannya dengan sekecil apapun yang diperbuatnya selalu berlandaskan kepada kebaikan dan ingin menebarkan manfaat bagi sesamanya. Manfaat itu akan terkenang dalam hati penerima manfaat tadi.

Maka jadilah manusia baik yang menebarkan manfaat karena akan banyak orang mencintai dan Allah selalu memberi pahala dengan apa yang dilakukan. Orang baik perbuatannya pun akan baik pula dan dengan kebaikannya itu pulalah ia begitu senang untuk memberikan manfaat, dibutuhkan ataupun tidak dibutuhkan.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya". (QS. At Tiin [95] : 4-6).

Baca Juga: Muncul Isu NKRI Bersyariah, Pengamat: Menolak Ideologi Bangsa Bisa Disebut Pemberontak

An Nakho’i mengatakan, "Jika seorang mukmin berada di usia senja dan pada saat itu sangat sulit untuk beramal, maka akan dicatat untuknya pahala sebagaimana amal yang dulu dilakukan pada saat muda. Inilah yang dimaksudkan dengan firman Allah (yang artinya): bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya."

Sangat beruntunglah orang-orang yang mampu melakukan kebaikan dan memberikan manfaat di dalam kehidupannya. Selain secara duniawi, ia akan dikenal sebagai orang penuh empati dan berkahlak mulai juga secara ukhrowi Allah akan memperhatikan dan memberinya pahala yang berlipat ganda.

Ini sesuatu yang nyata dan tak terbantahkan. Bagi yang melakukannya juga akan memberi ketenangan dalam hatinya.

Karenanya manfaatkanlah waktu yang ada untuk berbuat kebaikan sebelum ajal tiba karena kita tak pernah tahu apa yang terjadi di esok hari.***

Pengirim:
Deffy Ruspiyandy
Warga Ciroyom, Kota Bandung
Email : deffyruspiyandy@gmail.com

Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler