Mengenal Istilah Stunting dan Penyebab Hingga Pencegahannya, Simak disini Agar Waspada!

- 15 Juni 2023, 06:47 WIB
Ilustrasi Pencegahan stunting. Pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala merupakan salah satu pencegahan stunting
Ilustrasi Pencegahan stunting. Pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala merupakan salah satu pencegahan stunting /Freepik/

GALAMEDIANEWS- Mendengar kata Stunting sontak langsung kita fokus pada perkembangan pertumbuhan seorang anak balita. Definisi Stunting sendiri mengalami beberapa perubahan.

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya yang berada di bawah standar.

Kemudian WHO merubah kembali definisi Stunting yaitu pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 dengan standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi disebabkan oleh kondisi ireversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat yang terjadi dalam 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

Baca Juga: Song Joong Ki Resmi Jadi Ayah, Katy Loiuse Saunders Lahirkan Bayinya di Italia

Harus kita ketahui bahwa tidak semua balita yang badannya agak pendek itu termasuk stunting. Sehingga harus dibedakan oleh dokter anak.

Lantas apa dampak dari masalah Stunting sendiri di Indonesia? Dilansir dari kemkes.go.id oleh Galamedianews pada Kamis, 15 Juni 2023, ada beberapa dampak dari permasalahan Stunting yang terjadi di Indonesia.

Pertama dampak pada kesehatan dapat meliputi seperti:

  1. Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek dan kurus) dan akan menjadi hambatan bagi perkembangan kognitif dan motorik anak
  2. Gangguan metabolic pada saat dewasa kelak. Dan akan beresiko memiliki penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung dan lain sebagainya.

Kedua, dampak permasalahan Stunting ini akan berdampak pada permasalahan ekonomi pula. Dan berpotensi menimbulkan kerugian setiap tahunnya mencapai 2-23 % GDP.

Lantas, apa yang menyebabkan Stunting tersebut? Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya stunting. Yaitu:

Pertama, asupan kalori yang tidak adekuat. Yang dimaksud dari asupan kalori yang tidak adekuat tersebut bahwa asupan gizinya yang tidak seimbang. Hal tersebut dapat disebabkan melalui beberapa hal:

  1. Faktor sosio ekonomi/ kemiskinan
  2. Pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktek pemberian makan untuk bayi (MPASI)
  3. Peranan protein hewani dalam MPASI
  4. Penelantaran
  5. Pengaruh budaya
  6. Ketersediaan bahan makanan setempat

Kedua, disebabkan kebutuhan yang meningkat. Seperti halnya penyakit jantung bawaan, alergi susu sapi, berat badan bayi sangat rendah, kelainan metabolisme bawaan, dan infeksi kronik yang disebabkan kebersihan personal dan lingkungan yang buruk serta penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi.

Baca Juga: WAJIB TAHU! Program Pengentasan Kemiskinan Dinsos Kabupaten Bandung, Cara Mudah Cek DTKS Klik LINK Berikut

Tentu saja Stunting dapat dicegah melalui beberapa pencegahan:

  1. Saat remaja putri dapat dilakukan skrining anemia dan konsumsi tablet penambah darah
  2. Saat masa kehamilan. Pada saat sedang hamil disarankan untuk selalu rutin memeriksakan kondisi kehamilan pada dokter atau bidan setempat. Hal ini perlu dilakukan untuk memenuhi asupan nutrisi pada janin yang ada dalam kandungan. Dengan makanan sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam folat serta yodium harus tercukupi.
  3. Pada saat Balita harus menerapkan inisiasi menyusui dini (IMD). Setelah bayi lahir, segera lakukan IMD agar berhasil menjalankan ASI eksklusif. Kemudian setelah itu, lakukan pemeriksaan ke dokter atau ke posyandu dan puskesmas secara berkala untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
  4. Lakukan Imunisasi. Imunisasi wajib dilakukan, pada saat jadwal imunisasi lakukan secara rutin yang digaungkan oleh pemerintah agar anak terlindungi dari berbagai penyakit.
  5. Pemberian ASI eksklusif. Berikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan dan diteruskan dengan MPASI yang tentunya harus sehat dan bergizi pula.
  6. Lakukan pemantauan tumbuh kembang secara berkala
  7. Gaya hidup yang bersih dan sehat. Terapkan gaya hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum merupakan air bersih, buang air besar di jamban dan sanitasi sehat.

Itulah penjelasan mengenai stunting, penyebab hingga pencegahannya agar selalu diwaspadai oleh kita selaku orang tua.

Tentu sebagai orangtua kita akan memberikan yang terbaik untuk anak kita, namun semuanya harus dengan standar kesehatan yang berlaku.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x