Misteri Salah Suntik, Bukannya Antivirus Puluhan Warga Malah Divaksin Antibodi Langka Trump

1 Januari 2021, 16:46 WIB
Simulasi vaksin Corona di Kota Bandung, Jawa Barat. /Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

GALAMEDIA - Investigasi dilakukan setelah lebih dari 40 orang secara keliru disuntik dengan antibodi Regeneron alih-alih vaksin Covid-19 Moderna di klinik Virginia Barat.

Regeneron merupakan antibodi langka yang beberapa waktu lalu menjadi bagian pengobatan cepat Presiden AS Donald Trump yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Sengaja Rusak Ratusan Vaksin, Perawat Klinik Kesehatan Ini pun Dipecat

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (1 Januari 2021) Garda Nasional Virginia Barat mengumumkan kesalahan besar tersebut pekan ini dengan mengonfirmasi 42 orang mendapat koktail antibodi di klinik vaksinasi Boone County.

Para pejabat bersikeras injeksi antibodi 'tidak berbahaya' tetapi mengatakan departemen kesehatan akan menindaklanjuti kondisi mereka secara teratur.

Mereka juga diprioritaskan dan ditawari vaksin pada Kamis mendatang.

Baca Juga: Fahri Famzah Tiba-tiba Berkicau Ungkit Soal Jebakan: Ini Semua Menuju ke Mana?

Ajudan Jenderal Virginia Barat James Hoyer, yang memimpin program peluncuran vaksin negara bagian mengatakan insiden dipicu kekeliruan dalam distribusi selain kesalahan manusia.

Departemen Kesehatan Boone County mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Garda Nasional Virginia Barat dan departemen kesehatan negara bagian untuk 'meninjau semua kebijakan dan prosedur internal'.

Baca Juga: Bolehkah Mendirikan Front Pejuang Islam? Mahfud MD Beri jawaban Mengejutkan, Ikut Ungkit PDIP

Garda Nasional mengatakan kesalahan terjadi di sebuah fasilitas kesehatan pekan lalu dan 42 orang yang mendapat obat yang salah telah dihubungi.

Para pejabat bersikeras tidak ada kekeliruan dalam pengiriman vaksin berikutnya dan meyakinkan tidak ada warga Virginia Barat lainnya yang secara tidak sengaja mendapat obat yang salah.

Baca Juga: Lanjutkan Perjuangan di Tahun 2021, AHY Siap Bantu Rakyat Melawan Ketidakadilan

Regeneron, campuran dari dua antibodi monoklonal, diberikan sebagai pengobatan Donald Trump ketika dirawat di rumah sakit karena virus corona pada Oktober lalu.

Regenaron mendapat otorisasi penggunaan darurat oleh FDA pada bulan November untuk penderita Covid-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa dan anak-anak yang berisiko tinggi berkembang menjadi Covid-19 yang parah.

Baca Juga: Sempat Bikin Status WhatsApp, Empat Hari Hilang Yongki Ditemukan di Lembah Bukit, Begini Kondisinya

Fakta bahwa Regeneron biasanya diberikan melalui infus bukan injeksi, menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana kesalahan terjadi.

Pejabat negara menegaskan dalam siaran pers bahwa tidak ada 'risiko bahaya' bagi individu yang menerimanya.

“Produk yang diberikan adalah antibodi yang melawan Covid-19, '' kata Dr. Clay Marsh, Czar Covid-19 negara bagian.

“Faktanya, produk ini sama dengan yang diberikan kepada Presiden Trump ketika dia terinfeksi.”

Baca Juga: ISIS Klaim Serang Bus yang Mengakibatkan 40 Tentara Suriah Tewas

Marsh mengatakan para pejabat telah meninjau dan meningkatkan proses vaksinasi untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi.

“Meskipun suntikan ini tidak berbahaya tapi kejadian ini memberi tim kami kesempatan penting untuk meninjau dan meningkatkan keamanan dan proses vaksinasi untuk setiap warga West Virginia,” katanya.

Dia juga menegaskan bahwa 'tidak ada masalah' bagi orang-orang yang disuntik dengan obat yang salah karena dosisnya sangat kecil.

Baca Juga: Pembuat Konten Pelecehan Lagu Indonesia Raya Ditangkap di Cianjur

Namun selain kekhawatiran akan implikasi kesehatan pada individu yang terkena dampak, kesalahan ini membuat persediaan Regeneron yang sangat penting bagi negara berkurang. Saking langkanya, Regeneron diberikan dengan sistem lotere.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler