Dor! Dua Teroris Tumbang di Tangan Densus 88, Diduga Pernah Akan Bergabung dengan ISIS

6 Januari 2021, 21:25 WIB
Tim Densus 88 Antiteror melumpuhkan dua teroris di Makassar, Sulawesi Selatan. /Foto Instagram @divisihumaspolri/

GALAMEDIA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan Brimob Polda Sulsel menggerebek sebuah rumah di Perumahan Villa Mutiara, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu, 6 Januari 2021 pagi.

Berdasarkan informasi yang diterima, dua orang terduga teroris berinisial MR (menantu) dan AZ (mertua). Keduanya punya kekerabatan yakni sebagai menantu dan mertua.

Dari informasi lapangan yang didapatkan, kedua terduga teroris masuk dalam jaringan kelompok Anshor Daulah Islamiyah (ADI).

Baca Juga: Kabar Duka Datang dari IPB , Tiga Dosen Meninggal Dunia, Salah Satunya Positif Covid-19

Keduanya juga sudah terpantau cukup lama sebelum penggerebekan dilakukan di rumahnya di Perumahan Villa Mutiara, Makassar, Sulsel.

Terduga teroris MR dan AZ juga dikabarkan meninggal dunia karena melakukan perlawanan kepada polisi saat akan ditangkap dan dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan.

Pantauan Antara juga di lokasi kejadian, sejumlah kendaraan taktis milik Brimob Polda Sulsel beserta anggota yang berseragam dinas lengkap berwarna hitam dilengkapi senjata di tangan masing-masing anggota terlihat masih berjaga-jaga di sekitar perumahan tersebut.

Tim gabungan Densus 88 bersama Gegana Brimob Polda Sulsel itu juga masih melakukan penyisiran, baik di dalam rumah maupun sekitar perumahan.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Bandung Raya dan Bodebek Kembali WFH Mulai 11 Januari 2021

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Merdisyam mengatakan, dua orang terduga teroris MR dan AZ yang tewas tertembak itu pernah dicegah keberangkatannya ke Suriah pada 2016.

"Tahun 2016 dicegah di Bandara Soekarno Hatta. Saat itu, mereka bersama keluarganya akan bergabung dengan ISIS di Suriah, tapi langsung dicegah," ujar Irjen Pol Merdisyam di Makassar, Rabu, 6 Januari 2021.

Ia mengatakan terduga teroris ini sejak dicegah keberangkatannya ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS, sudah dipantau aktivitasnya oleh anggota Polri.

Kapolda Sulsel tidak menjelaskan secara detil aktivitasnya selama kurun waktu empat tahun usai dicegah di Bandara Internasional Soekarno Hatta tersebut.

Baca Juga: Fadli Zon Terciduk Like Konten Porno, Muannas: Rugi Rakyat, Beli Pulsa Dipakai Ngelike 'Gituan'

Mantan Kapolda Sultra itu mengaku jika kedua terduga teroris memiliki jaringan yang sangat luas dan sudah baiat ke ISIS.

"Kedua tersangka bersama dengan jaringannya yang terpusat di Villa Mutiara merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bersama dengan ratusan jemaah lainnya menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015 di Ponpes Aridho Pimpinan Ustaz Basri," lanjutnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler