Pelantikan Joe Biden Sebagai Presiden AS, Jalanan di Washington Sepi dari Warga

21 Januari 2021, 00:47 WIB
Presiden Terpilih AS, Joe Biden sampaikan pidato emosional di Delaware sebelum berangkat ke Gedung Putih. /Instagram.com/@joebiden/

GALAMEDIA - Pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris pada Rabu waktu setempat, diwarnai sepinya jalanan Kota Washington dari kerumunan warga yang biasa hadir mengibarkan bendera dan memadati pusat kota menyambut pemimpin baru mereka ke Gedung Putih.

Pada pelantikan presiden tahun ini, yang digelar di tengah pandemi Covid-19, kerumunan warga beralih di ruang-ruang virtual, sementara jalanan di Kota Washington dan di sekitar lokasi pelantikan, Gedung Kongres AS, Capitol, dipenuhi oleh puluhan ribu petugas keamanan dari Garda Nasional dan kepolisian. Tidak hanya itu, beberapa lokasi juga ditutup untuk umum dan dikelilingi pagar dari kawat berduri.

Baca Juga: BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Puncak Musim Hujan Januari hingga Februari 2021

Setidaknya, ada lebih dari 25.000 anggota Garda Nasional yang dikerahkan membantu kepolisian mengamankan acara pelantikan presiden baru AS.

Ketatnya pengamanan jelang dan selama acara pelantikan dilakukan, setelah adanya kerusuhan massa pendukung Donald Trump di Capitol pada 6 Januari 2021. Akibat peristiwa itu, lima orang tewas dan satu di antaranya adalah seorang polisi yang bertugas di Capitol.

Beberapa pengamat keamanan di AS berpendapat acara pelantikan akan berjalan lancar dan bebas dari aksi ricuh, mengingat ketatnya pengamanan serta banyaknya petugas yang dikerahkan ke lokasi acara. Namun, kemungkinan adanya aksi rusuh dari individu tertentu masih ada, dan para pengamat melihat beberapa rencana serangan yang terorganisir mulai muncul ke permukaan.

Baca Juga: Trump Akhiri Jabatan seebagai Presiden AS, Tinggalkan Gedung Putih dan Tak Hadiri Pelantikan Biden

Jelang pelantikan, seorang mahasiswa asal Dallas yang ditemui di luar Union Station, stasiun kereta terpadat di Washington, menyampaikan harapannya kepada presiden baru AS.

"Saya menunggu adanya perubahan, tetapi saya optimis," kata Victor Duran, mahasiswa asal Dallas.

Sementara itu, iring-iringan kendaraan yang membawa tamu undangan melaju cepat masuk ke dalam lokasi acara pelantikan.

Baca Juga: Amazfit GTR 2e dan GTS 2e, Kombinasi Sempurna, Desain Penuh Gaya dan Teknologi Kesehatan Mutakhir

Di tengah penjagaan ketat petugas, sekelompok pengunjuk rasa berdiri di luar pagar kawat. "Jika Joe Biden ingin membawa Amerika ke neraka, silakan saja!" kata salah satu demonstran.

Badan Taman Nasional AS mengumumkan dua demonstrasi yang awalnya akan digelar di sepanjang rute parade, yaitu di antara Capitol dan Gedung Putih telah dibatalkan.

Sepinya Kota Washington dari kerumunan warga turut dipengaruhi oleh pandemi. Banyak orang yang memilih tidak keluar rumah agar tidak tertular Covid-19.

Baca Juga: Ditreskrimsus Polda Jabar Panggil BR untuk Lakukan Klarifikasi Soal Pencemaran Nama Baik

"Jujur, sedih melihat satu kota ini ditutup," kata mantan senator dari Partai Republik, Jeff Flake, saat baru tiba di Capitol untuk menghadiri acara pelantikan presiden dan wakil presiden AS.

Departemen Pertahanan AS dan Biro Investigasi Federal juga melakukan pemeriksaan mendalam terhadap seluruh tentara Garda Nasional yang bertugas mengawal acara pelantikan. Setidaknya, ada 12 tentara yang dibebastugaskan karena mereka dinilai dapat mengancam jalannya acara.***

Baca Juga: Pemerintah Bakal Luncurkan Gerakan Nasional Wakaf Tunai untuk Percepatan Pembangunan

Sumber: Reuters

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler