Anies Tuding Air Kiriman dari Depok Jawa Barat Sebabkan Banjir di Kawasan Jalan Sudirman

20 Februari 2021, 22:17 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau kondisi terkini di Jalan Sudirman, Sabtu 20 Februari 2021. /jurnalmedan.com/istimewa

GALAMEDIA - Sebagian ruas Jalan Sudirman Jakarta, masih banjir dengan ketinggian air 30 sentimeter (cm) hingga Sabtu malam pada pukul 21.07 WIB.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut banjir di kawasan pusat Kota Jakarta itu akibat Kali Krukut yang tak mampu menampung debit air dari kawasan hulu, yakni Depok Jawa Barat.

Sabtu malam ini, pengendara sepeda motor masih menggunakan jalur cepat Simpang Susun Semanggi untuk menuju Patung Senayan ataupun Blok M.

Baca Juga: Link Live Streaming LIVERPOOL vs EVERTON, Liga Inggris Minggu 21 Februari 2021 Dini Hari

Banjir masih menggenangi sebagian ruas Jalan Sudirman tepatnya di depan Universitas Atmajaya dan jalan menuju kolong Semanggi.

Kendaraan sepeda motor yang biasanya pada pukul 06.00 sampai 22.00 WIB wajib melintas di Kolong Semanggi, kini dibebaskan menggunakan jalur cepat untuk arah Sudirman ke Blok M maupun sebaliknya.

Petugas Dinas Perhubungan dan Polisi yang berjaga di lokasi mengarahkan pengendara sepeda motor maupun roda empat untuk melintasi jalur cepat dengan mengambil sisi kanan jalan.

"Karena masih ada genangan, kendaraan dibebaskan masuk jalur cepat," kata petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang ditemui di lokasi.

Baca Juga: Sudah 6 Jam Banjir Jakarta Belum Surut, Anies Baswedan: Alhamdulilah Jalan Protokol Bebas dari Genangan

Sementara itu, di lokasi itu, terdapat lebih dari 10 truk tangki dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyedot air yang menggenangi Jalan Sudirman.

Belasan truk tangki Dinas DLH berjejer di sepanjang jalan yang digenangi air melakukan penyedotan air untuk mengurangi debit air yang menggenangi ruas jalan dan Kampus Atmajaya.

Genangan ini juga membuat kendaraan roda empat tampak mengantre untuk melintasi ruas Jalan Sudirman dari arah Bundaran HI menuju Semanggi.

Sedangkan Jalan Sudirman yang dari arah Blok M menuju Bundaran HI tidak terdapat genangan, kendaraan melintas dengan lancar.

Hanya saja, air masih meluap dari gorong-gorong saluran di Sudirman cukup deras mengalir masuk ke Jalan Benhil hingga hingga menutup lalu lintas kendaraan.

Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi, Rumah Nicky Tirta Tergenang: Sudah 20 Tahun, Dinikmati Aja, Sambil Ngopi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut penyebab banjir di Jalan Sudirman, Kemang, Widya Chandra, serta Tendean, diakibatkan oleh luapan Kali Krukut.

Anies pun menyatakan, penambahan debit air bukan dari hujan lokal di kawasan Kemang atau Jalan Sudirman, melainkan kawasan antara hulu dan Jakarta.

"Jadi curah hujan yang terjadi di kawasan hulu Kali Krukut yang melintang melintasi Jalan Jendral Sudirman, sangat tinggi dengan tercatat 136 mm/hari," jelasnya.

"Kemudian lintas airnya melewati dua sungai, satu Kali Mampang dan dua Kali Krukut. Kedua aliran kali itu bertemu di belakang LIPI. Lalu mengalir ke Sudirman. Jadi, saat ini adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok," lanjut dia.

Baca Juga: Jadi Korban Banjir Jakarta, Anya Geraldine: Aku Ngungsi Nggak Bisa Pulang

Biasanya, sebut Anies, jika hujannya di pegunungan atau daerah Bogor, airnya akan melewati Kali Ciliwung.

Akan tetapi, jika terjadinya hujan deras di kawasan tengah atau sekitar Depok, maka akan melewati ke sungai aliran tengah.

"Yakni Kali Krukut ini," tandasnya.

Saat ini, lanjut Anies, seluruh jajaran Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai dan mengerahkan pompa portabel.

Baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang untuk dialirkan ke Kanal Banjir Barat (KBB), meski harus menunggu karena jaringan kanal tersebut masih menampung kiriman air dari daerah hulu.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler