Bela Jokowi, Dokter Tirta Diserang Netizen: Sampean Mau Bilang Saya Cebong 1.000 Kali Ga Ngubah

24 Februari 2021, 18:43 WIB
Kolase dr Tirta dan Presiden Joko Widodo. /Pikiran Rakyat/

GALAMEDIA - Relawan Peduli Pencegahan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi atau biasa disapa dr Tirta tampak membela Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pembelaan disampaikan terkait dengan kerumunan kasus kerumunan warga saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 23 Februari 2021.

Karena dianggap membela Jokowi, dr Tirta pun menjadi sasaran serangan netizen. Tak sedikit yang menudingnya sebagai 'cebong'.

Baca Juga: Cek Fakta: BPJS Kesehatan Berikan Bantuan Rp 37 Juta, Benarkah? Simak Faktanya

Sebelumnya, dr Tirta menyatakan kerumunan warga itu terjadi secara spontan, bukan datang karena ada undangan.

"Jadi kembali untuk penerapan sanksi kerumunan menurut saya sudah tidak relevan untuk ditegakkan," kata dr Tirta dalam tayangan video pada akun Instagram @dr.tirta dikutip, Rabu, 24 Februari 2021.

Ia juga menilai, peristiwa itu terjadi lantaran Jokowi merupakan tokoh yang berpotensi mengundang kerumunan di setiap aktivitas kerjanya.

"Pak Presiden tidak pernah mengajak bagi mereka-mereka untuk datang, tapi antusias warga. Dan hal ini seharusnya menjadi refleksi bagi tim protokoler untuk lebih berhati-hati mengatur agenda bapak presiden di lapangan," ucapnya.

Baca Juga: Tiger Woods Kecelakaan Maut hingga Mobilnya Ringsek, Barack Obama: Cepat Sembuh Pegolf Terbaik Sepanjang Masa

Ia malah mengapresiasi Jokowi yang tetap mengimbau warga NTT untuk tetap memakai masker saat kerumunan terjadi.

dr Tirta pun meminta agar kerumunan itu dapat menjadi pelajaran bagi tim protokoler presiden untuk melakukan upaya pengawalan secara masif.

Namun pernyataan dr Tirta malah mendapat serangan dari warganet. Mereka beramai-ramai menyerang dr Tirta dan menilai pernyataannya salah besar.

"Lol agak agak gimana gitu komentar nya, kalo yg lain gak boleh kalo yg ini boleh karena simbol negara,terus knapa si Bapak juga bagi2 bingkisan segala, auhhhh ahhhh gelappp makin gelappp emang Negri ini," begitu komentar warganet.

Baca Juga: Pengelola Stadion GBLA Dituntut Lebih Bertanggung Jawab Lakukan Pemeliharaan Usai Viral 'Kolam Ikan'

"Menurut UU no. 24 tahun 2009, Presiden TIDAK termasuk simbol negara mas bro, jadi ga valid pernyataanmu . Dan SEYOGIANYA Presiden sebagai PEMIMPIN negara, MEMBERIKAN contoh yg baik utk warga negara. Dan masbro sebagai PUBLIC FIGURE harus lebih ADIL dalam berpendapat," begitu pendapat netizen.

"Wong dia Jokower Maniak kok disuruh jawab Cerdas, klu ngeles iya," tuding warganet.

"mulai nampak naluri buzernya...," sindir netizen lain.

"narasimu akn bnyk membuat rkyt bodoh dn menimbulkn kebencian/antipati. presiden itu VVIP yg dipenuhi sgala fasilitas dn protokoler sngt ketat, klo niatnya konsisten dg statement dn kebijakan hrsnya kelokasi pke heli ato pengamanan dijalan diperketat (pke kamuflase)," tulis warganet.

Baca Juga: Begini Perbedaan Kerumunan Jokowi dengan Habib Rizieq Kata Teddy Gusnaidi

Tak tahan dengan serangan, dr Tirta pun langsung menyampaikan pembelaan.

Lewat cuitannya, dr Tirta langsung membela diri.

"Katanya terbuka beropini. Begitu saya beropini. Dituduh cebong:) Yowis. Selamat makan siang, mari kerja lagi," tulis dr Tirta.

Baca Juga: Update Corona RI 24 Februari 2021: Bertambah 7.533, Jawa Barat Masih Penyumbang Tertinggi

"Sampean mau bilang saya cebong 1000x ga ngubah, itu hak beropini. Yg jelas jangan lupa makan siang," lanjutnya dalam cuitan berikutnya.

Sebelumnya, beredar video Jokowi dikerubungi warga saat kunjungan kerja ke NTT. Warga mengelilingi mobil yang dinaiki Jokowi.

Kendaraan itu pun sempat terhenti di tengah jalan. Jokowi lalu membuka atap rooftop mobil. Ia keluar dari rooftop mobil dan melambaikan tangan ke arah warga.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi pun membagikan sejumlah souvenir kepada warga di lokasi.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler