Innalillahi, Flores NTT Diterjang Banjir Bandang hingga Longsor, Puluhan Orang Belum Ditemukan

4 April 2021, 16:47 WIB
Banjir bandang yang melanda Kabupaten Flores Timur pada 4 April 2021 dini hari tadi hancurnya rumah warga dan beberapa korban hilang hingga korban jiwa. /Antara/Dok BPBD Flores Timur/

GALAMEDIA - Bencana banjir bandang hingga longsor menimpa Desa Nelelamadiken, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bencana tersebut terjadi pada Minggu dini hari, 4 April 2021.

Dilansir Galamedia dari Antara Kepala Desa Nelelamadiken, Pius Pedang Melai menyebut masih terdapat warga yang belum juga ditemukan.

Hingga kini baru tercatat sebanyak 10 orang telah ditemukan, dalam kondisi meninggal dunia dalam peristiwa banjir dan tanah longsor tersebut.

Baca Juga: Undang Presiden ke Pernikahan, Warganet Anggap Atta-Aurel Takut Dibully, Uus: Cheat Ngurangin Bintang di GTA

Baca Juga: Jokowi, Prabowo hingga Bamsoet Hadir di Pernikahan Atta-Aurel, Cholil Nafis Mengaku Heran serta Ajukan 3 Hal

Selain itu, dia mengatakan untuk proses pencarian saat ini tidak bisa dilakukan secara maksimal, hal itu karena masih dilakukan secara manual, selain kendala hujan yang masih terus mengguyur wilayah itu.

Namun ia mengatakan jumlah korban, saat ini masih dilakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan jumlah warga yang belum ditemukan.

“Tetapi jumlah yang belum ditemukan mencapai puluhan orang, karena ada puluhan rumah warga yang terkena longsoran,” kata Pius Pedang Melai dilansir Galamedia dari Antara pada Minggu, 4 April 2021.

Baca Juga: Desain Istana Negara Berbentuk Burung Garuda Tuai Kritik, Iwan Fals: Terserahlah Bentuknya Kaya Apa

Kendati demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk segera mengirim alat berat ke lokasi kejadian untuk membantu proses pencarian korban.

“Kami hanya bisa mencari korban yang belum ditemukan di sekitar lokasi kejadian yang kemungkinan terapung, tetapi tidak bisa melakukan penggalian secara manual karena area dipenuhi lumpur,” katanya.

Selain alat berat, cuaca ekstrem memang menjadi kendala sehingga menghambat proses pencarian para korban.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler