Bubarkan Massa Demontran Pekerja Medis, Pasukan Keamanan Myanmar Keluarkan Tembakan

16 April 2021, 06:35 WIB
Ilustrasi/Demonstrasi Tenaga Medis di Myanmar Menolak Kudeta Militer /TheinZaw/AP

GALAMEDIA - Aksi penembakan yang dilakukan Pasukan keamanan Myanmar kembali terjadi. Bahkan mereka menembaki demonstran prodemokrasi pekerja medis di Kota Mandalay, hingga menimbulkan korban jiwa.

Diberitakan media setempat pada Kamis, 15 April 2021, para penentang kudeta 1 Februari, yang melengserkan pemerintahan terpilih pimpinan penerima Nobel, Aung San Suu Kyi terus melakukan perlawanan terhadap militer selama Tahun Baru pekan ini dengan serangkaian aksi protes.

Pekerja medis yang beberapa di antaranya berada di garis terdepan kampanye melawan kudeta, berkumpul di kota kedua Mandalay.

Baca Juga: Pemda Provinsi Jabar Awasi Pemberian THR, Perusahaan yang Tak Mampu Bayar Harus Serahkan Bukti

Namun pasukan keamanan tiba untuk membubarkan mereka dan melepaskan tembakan dan menangkap sejumlah demonstran.

Kantor Berita Mizzima memberitakan, pihaknya belum mendapat rincian mengenai korban jiwa atau penangkapan.

Namun layanan BBC berbahasa Burma juga melaporkan penindasan terhadap demonstran petugas medis.

Sementara juru bicara junta, seperti dilansirkan Antara dari reuters tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar.

Baca Juga: Ratusan Lansia Datangi Puskesmas Citereup Kota Cimahi Ikuti Vaksinasi Covid-19

Kudeta telah menyeret Myanmar ke dalam krisis setelah 10 tahun menuju demokrasi, dengan protes dan aksi pembangkangan terjadi setiap harinya, termasuk aksi mogok pekerja di banyak sektor, yang menghentikan roda perekonomian.

Liburan Tahun Baru lima hari, yang disebut Thingyan, dimulai pada Selasa. Namun para pegiat prodemokrasi membatalkan festival tahunan dan memilih fokus pada penentangan mereka terhahap para jenderal yang telah merebut kekuasaan.

Sementara militer mengklaim aksi protes berkurang.

Kelompok Assistance Association for Political Prisoners mengungkapkan, pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan 715 demonstran sejak pemerintahan Suu Kyi dilengserkan.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: REUTERS ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler