Catatan Bersejarah Bagi Timor Timur, Lepas dari Pangkuan Ibu Pertiwi pada 20 Mei 2002

20 Mei 2021, 14:10 WIB
ilustrasi rakyat Timor Leste /ANTARA

GALAMEDIA - Tepat pada hari ini 20 Mei 2002 tercatat peristiwa bersejarah Indonesia dimana Timor Timur merdeka dan menjadi negara Timor Leste.

Sebelum merdeka dan menjadi negara Timor Leste, Timor Timur mempunyai sejarah yang panjang.

Timor Timur atau yang biasa disingkat menjadi Timtim ini merupakan wilayah bekas jajahan koloni Portugal.

Lalu militer Indonesia menggabungkan wilayah tersebut menjadi sebuah provinsi di Indonesia pada 19 Oktober 1999.

Baca Juga: Intip 4 Kota dengan Biaya Hidup Termurah di Indonesia, Nomor 3 Sering Dicap Kota Mahal!

Dilansir Galamedia dari beberapa sumber, provinsi Timor Timur ini menjadi provinsi ke 27 di Indonesia.

Setelah dijajah oleh koloni Portugal selama 450 tahun akhirnya Timor Timur berintegrasi dengan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wilayah dari provinsi ini meliputi bagian timur pulau Timor, pulau Kambing atau Atauro, pulau Jaco dan sebuah ekslave di Timor Barat yang dikelilingi oleh Nusa Tenggara Timur.

Timtim bergabung dengan Indonesia saat masa jabatan presiden Soeharto dan saat presiden menghadiri peringatan 2 tahun Integrasi Timtim menyebutkan bersatunya Timor Timur sebagai "kembalinya anak yang hilang ke pangkuan ibu pertiwi".

Baca Juga: Gawat! 279 Juta Data Penduduk Indonesia Diperjualbelikan, dari Nomor KTP, Gaji hingga Alamat Email

Soeharto kemudian mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan oleh BJ Habibie yang juga memberikan perhatian khusus pada masalah Timor Timur.

BJ Habibie kemudian membicarakan masalah Timor Timur dengan tokoh masyarakat setempat terkait tuntutan penarikan pasukan dari wilayah Timtim dan adanya sekelompok mahasiswa yang meneriakkan referendum pemisahan Timtim dari Indonesia.

PBB kemudian menindaklanjuti referendum tersebut dan menyelenggarakan pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Pemerintah Portugal.

Referendum harus diadakan untuk menentukan apakah Timor Timur akan tetap menjadi bagian dari Indonesia, sebagai Daerah Otonomi Khusus, atau terpisah dari Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 20 Mei 2021: Dewa Cemburu Buta! Pasha Lebih Dulu Selamatkan Nana

Dari keputusan tersebut, rakyat Timtim memilih opsi kedua dengan perolehan suara sebanyak 344.580 atau 78,50 persen dari total 438,968 suara.

Sedangkan sisanya sebanyak 94.388 suara atau 21,50 persen memilih opsi pertama.

Lalu pada 26 Oktober 1999, Presiden ke-4 Abdurrachman Wahid atau Gus Dur menggantikan Habibie menandatangani surat keputusan pembentukan UNTAET atau pemerintahan transisi Timor Timur.

Sebelum diresmikan secara pasti pada 30 Oktober 1999, Bendera Merah Putih diturunkan dari Timor Timur.

Dan pada 20 Mei 2002, provinsi ke-27 itu akhirnya lepas dari Indonesia dan memperoleh status resminya sebagai negara anggota PBB.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler