GALAMEDIA - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) profesor Zubairi Djoerban mengakui serangan virus corona varian Omicron lebih ringan dari Delta.
Meski begitu, ia menyatakan, bukan berarti orang yang terpapar varian tersebut tidak bisa meninggal dunia.
"Omicron memang lebih ringan daripada Delta. Namun tidak berarti tidak bisa meninggal," ujarnya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Kamis malam, 20 Januari 2022.
"Hanya jauh lebih sedikit daripada proporsi yang terinfeksi," ujarnya.
Tak hanya soal mematikan, ia pun mengingatkan soal fasilitas kesehatan yang tersedia.
"Kasus yang terus meningkat juga bisa memengaruhi fasilitas kesehatan," ujarnya.
Sehubungan hal itu, ia pun mengingatkan masyarakat untuk mengikuti formula yang telah dicanangkan.
Baca Juga: Usai Menyatakan Siap Maju di Pilpres 2024, Ridwan Kamil Diinginkan Jokowi Untuk Jadi Penggantinya
"Formulanya: vaksinasi + booster + masker (N95) + prokes," tandasnya.
Pernyataan Zubairi Djoerban tersebut terkesan merespons pernyataan mantan Menteri Keseharan Siti Fadilah Supari.
Sebelumnya dalam tayangan video di YouTube pada kanal miliknya, Siti Fadilah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak melanjutkan program vaksinasi atau booster.
Ia pun meminta pemerintah untuk tidak memaksa masyarakat untuk mengakses vaksin dengan menutup fasilitas umum bagi yang tidak melakukannya.
Baca Juga: Usai Ditaklukan Persib, Pelatih Borneo FC Mengundurkan Diri
Terlebih, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menyiapkan sejumlah obat-obatan Covid-19 untuk mengatasi Omicron.
Lebih jauh ia menilai orang yang terpapar Omicron justru bakal memiliki kekebalan alami hingga tak perlu lagi mendapat vaksin.
Ia pun menyinggung soal pernyataan Bill Gates bahwa usai Omicron, Covid-19 bakal menjadi flu biasa.***