Ukraina Sebut Rusia Gunakan Bom Vakum, Senjata yang Menggunakan Oksigen untuk Hasilkan Ledakan Tinggi

1 Maret 2022, 08:56 WIB
Ilustrasi ledakan bom./ Pexels /

 

GALAMEDIA - Ukraina mengklaim Rusia menggunakan bom vakum dalam invasinya ke Ukraina.

Bom yang juga dikenal sebagai bom termobarik ini merupakan senjata yang menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi. Bom ini biasanya menghasilkan gelombang ledakan dengan durasi yang jauh lebih lama daripada ledakan konvensional.

Oksana Markarova, duta besar Kyiv untuk AS, mengatakan Rusia telah menggunakan bom vakum di Ukraina pada hari Senin 28 Februari 2022.

Baca Juga: Ketemu Ameena Hanna Nur Atta, Muhammad Leslat Al Fatih Billar Pakai Baju Rp 1,3 Juta

“Mereka menggunakan bom vakum hari ini, yang sebenarnya dilarang oleh konvensi Jenewa,” kata Markarova setelah pertemuan dengan legislator AS seperti dilansirkan Aljazeera, Selasa 1 Maret 2022.

“Kehancuran yang coba ditimbulkan oleh Rusia di Ukraina sangat besar.”

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, sedang mengupayakan larangan global terhadap pesawat dan kapal Rusia sebagai hukuman karena menyerang negaranya.

“Kita harus menutup pintu masuk untuk negara bagian ini di semua pelabuhan, semua kanal, dan semua bandara di dunia,” kata Zelenskyy di Facebook.

Baca Juga: Penggemar Yakin Sutradara Snowdrop Isyaratkan Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In Berkencan Sejak Lama

Dia juga mendesak masyarakat internasional untuk "mempertimbangkan penutupan total langit terhadap rudal, pesawat dan helikopter Rusia".

Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, negaranya akan melarang impor minyak mentah Rusia dan memasok Ukraina dengan senjata anti-tank dan amunisi yang ditingkatkan.

“Kanada akan terus memberikan dukungan untuk pertahanan heroik Ukraina melawan militer Rusia,” kata Trudeau kepada wartawan di Ottawa.

“Kami mengumumkan niat kami untuk melarang semua impor minyak mentah dari Rusia, sebuah industri yang sangat menguntungkan Presiden Putin dan oligarkinya.”

Baca Juga: Gus Umar Kritik Ketua PBNU yang Setuju Penundaan Pemilu, Warganet Justru 'Serang' Balik

Kanada telah mengirim senjata dan dukungan tidak mematikan ke Ukraina, dan telah mendukung sejumlah sanksi, termasuk mendukung penghapusan Rusia dari sistem SWIFT untuk pembayaran bank internasional.

“Kami memberikan bantuan yang lebih mematikan ke Ukraina, dan kami akan mengirimkan 100 sistem senjata anti-tank Carl Gustaf dan 2.000 roket, yang akan kami usahakan untuk dikirimkan secepat mungkin,” kata Menteri Pertahanan Anita Anand.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler