Ratusan Suporter Perempuan Iran Dihalau dari Laga Kualifikasi Piala Dunia Qatar, FIFA Langsung Bereaksi

31 Maret 2022, 15:54 WIB
Ratusan Suporter Perempuan Iran Dihalau Aparat di Laga Kualifikasi Piala Dunia, Aktivis Sebut FIFA 'Berkhianat'//Olah foto kolase Twitter Masih Alinejad Wikimedia Commons DailyMail /

GALAMEDIA - Ratusan suporter perempuan  Iran dilarang memasuki stadion tempat pertandingan Timnas Iran yang berlaga di babak kualifikasi Piala Dunia.

Tak itu saja, kabarnya mereka juga menjadi sasaran ‘pistol merica’.

Rekaman video yang kemudian ramai di media online menunjukkan sejumlah perempuan dan anak-anak tersedak hingga menangis akibat insiden yang terjadi di luar Stadion Imam Reza, Mashhad pada hari Selasa lalu.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Laga Tinju Azka Corbuzier vs Vicky Prasetyo Hari Ini, Kamis 31 Maret 2022

Dikutip dari DailyMail, Kamis 31 Maret 2022, sekitar 2.000 warga perempuan  membeli tiket untuk menyaksikan Timnas Iran melawan Lebanon dalam pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia 2022. Demikian laporan kantor berita ISNA.

Tetapi setiba di stadion para perempuan pencinta bola tadi dihalau keamanan stadion. Diduga aparat menggunakan semprotan merica untuk membubarkan kerumunan massa.

Insiden mengejutkan itu terjadi setelah mantan Presiden Iran Hassan Rouhani menjanjikan badan sepak bola FIFA untuk melakukan reformasi bertahap pada 2018.

Baca Juga: Tayang di Bioskop, Berikut 5 Fakta Menarik Film Menjelang Magrib yang Sayang untuk Dilewatkan

Setahun kemudian, FIFA mengancam akan menangguhkan kepesertaan Iran jika tidak mengizinkan suporter perempuan mengakses pertandingan.

Sejauh ini Iran setuju untuk mengizinkan suporter perempuan menyaksikan laga nasional di Stadion Azadi Teheran. Tapi tidak jelas apakah aturan serupa berlaku di semua stadion.

Arahan FIFA datang setelah seorang gadis Iran diadili karena menyaksikan  pertandingan sepak bola dengan menyamar sebagai seorang pria. Takut masuk penjara ia memilih membakar diri di luar ruang pengadilan.

FIFA berharap suporter perempuan Iran diizinkan untuk menonton pertandingan di stadion. Meski demikian sebagian besar stadion masih melarang wanita ikut menyaksikan laga.

Baca Juga: Resep Sayur Lodeh Bumbu Iris yang Enak dan Mudah, Siap Temani Saat Buka Puasa Tiba

Sementara itu dalam rekaman yang viral Selasa kemarin, ratusan penggemar bola wanita terdengar meneriakkan protes.

Beberapa terlihat mencoba membuka gerbang stadion sementara seorang pria terlihat meniupkan asap ke mata seorang anak dalam upaya  meredakan efek semprotan merica yang menyengat.

Semprotan merica dibuat dengan menggunakan capsaicin cabai yang dapat menyebabkan kebutaan sementara, nyeri dada  bahkan meninggalkan luka bakar jika terkena kulit.

Baca Juga: Tak Tayang di TV Nasional, Ini LINK NONTON LIVE STREAMING Persija vs PSS Sleman yang Sedang Berlangsung

Menanggapi ini, Masih Alinejad, aktivis Iran yang dikirimi video dari stadion menyerukan FIFA untuk melarang Iran berkompetisi di Piala Dunia akhir tahun ini.

Kepada Sportsmail ia mengatakan, "Sebagai  wanita Iran, saya meminta FIFA melarang Republik Islam di Piala Dunia karena kami, para wanita Iran, dilarang memasuki stadion selama 42 tahun.”

“Jika  negara Barat melarang wanita memasuki stadion, apa yang akan Anda lakukan? Lalu apa bedanya kita dengan wanita Barat? Ini munafik, fakta bahwa FIFA mengabaikan kami,” lanjutnya.

Masih menyebut insiden terakhir yang menimpa suporter perempuan Iran sebagai pengkhianatan total.

“FIFA tidak mengambil tindakan tegas terhadap rezim apartheid gender!”

Baca Juga: Setelah Minyak Goreng dan Pertamax, Harga Pulsa Juga Ikut Naik Mulai 1 April

Mohsen Davari, gubernur Mashhad menyatakan permintaan maaf melalui  televisi pemerintah IRIB.

"Saya minta maaf karena banyak orang tidak dapat memasuki stadion. Sayang sekali, sejumlah besar orang di luar stadion dilarang menonton pertandingan.”

Menghadapi kontroversi tersebut, Presiden Ebrahim Raisi  hari Rabu pekan ini memerintahkan kementerian dalam negeri untuk menyelidiki insiden tersebut.

Seorang suporter perempuan memberikan kesaksian pada kantor berita Fars. Ia mengaku diberitahu bisa mendapatkan tiket dan memasuki stadion.

“Kami mengakses  situs web kemarin dari jam 12 siang hingga jam 8 malam dan  mendapatkan tiket.”

Baca Juga: Bruce Willis Pensiun dari Dunia Akting karena Didiagnosis Menderita Afasia

Menurutnya semua yang datang ke stadion memiliki tiket resmi.

“Kami mengambil cuti dari pekerjaan, kami menghabiskan banyak uang, tapi sekarang mereka mengatakan perempuan tidak bisa masuk,” ujarnya.

Seorang juru bicara FIFA mengatakan, "FIFA prihatin dengan laporan bahwa perempuan tidak diizinkan menyaksikan pertandingan di Mashhad kemarin dan kami meminta Federasi Sepak Bola Iran memberikan informasi lebih lanjut."

Ia menegaskan posisi FIFA dalam hal kehadiran wanita di laga  sepak bola Iran sangat jelas.

“Kemajuan bersejarah telah dicapai di Iran pada Oktober 2019 ketika ribuan wanita diizinkan masuk ke stadion untuk pertama kalinya dalam 40 tahun. Dan baru-baru ini wanita kembali diizinkan menonton pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA di Teheran pada bulan Januari. FIFA mengharapkan ini  terus berlanjut.”

Baca Juga: Berita Hari Ini, KKB di Papua Tembak Sertu Eko Hingga Tewas

Iran mengalahkan Lebanon 2-0 dalam pertandingan Selasa pekan ini setelah kemenangan atas Irak di bulan Januari memastikan mereka lolos ke Piala Dunia Qatar.

Kehadiran suporter perempuan untuk laga olahraga nomor pria  sebagian besar dilarang di Iran, tepatnya sejak berada di bawah pemerintahan Islam yang ketat pasca-revolusi 1979.

Iran kini diperintah oleh pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang menegakkan hukum agama termasuk hukuman mati.

Mengenai kehadiran perempuan di even olahraga, iman salat Jumat di Mashhad, Ahamad Alamolhoda menilainya sebagai sesuatu yang vulgar.

Baca Juga: Tanding Lawan Vicky Prasetyo di Ring Tinju , Azka Corbuzier Jadi Sorotan Warganet: Tatapannya Penuh Dendam Ya

Usai pertandingan, kapten Iran Alireza Jahanbakhsh mengatakan dia berharap penggemar wanita akan diizinkan masuk di masa mendatang.

Mantan pemain Brighton itu memosting klip rekaman para suporter wanita yang memprotes di luar stadion dengan caption menyentuh.

“Aku mempersembahkan hadiah kemenangan Iran ini untuk kalian dan semua wanita di negara kita. Aku berharap suatu hari kami akan melihat kalian semua di dalam stadion.”

Baca Juga: Puluhan Ribu Kartu Perdana Ilegal Untuk Handpone Disita, Ini Modusnya Agar Bisa Diregistrasi

Sebelumnya pada bulan Januari lebih dari 2.000 perempuan termasuk anak-anak  diizinkan masuk ke Stadion Azadi Teheran saat laga kualifikasi Iran melawan Irak.

Iran mengalahkan rival Timur Tengah mereka 1-0 dan menjadi tim di grup Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia.

Laga itu menjadi even sepak bola besar kedua yang disaksikan langsung suporter perempuan setelah final Liga Champions Asia pada 2019 di mana Persepolis melawan tim Jepang, Kashima Antlers.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler