UIN SGD Bandung Luncurkan Aplikasi Sistem Informasi Pegawai Mobile Berlaku 1 Oktober

25 September 2020, 16:15 WIB
SIP /nazmi/job/


GALAMEDIA - Guna meningkatkan layanan Sistem Informasi Pegawai (SIP), UIN Sunan Gunung Djati Bandung luncurkan SIP mobile, yang akan secara resmi diberlalukan pada 1 Oktober 2020 medatang.

SIP mobile mulai dipublikasikan di media sosial instagram @uinbandungoofficial, sehingga berangkat dari hal tersebut, Galamedia mencoba menemui salah seorang staff bagian kepagawaian UIN Bandung, Iman Sulaeman.

Dirinya mengungkapkan, aplikasi tersebut salah satunya berfungsi sebagai pelaporan kinerja pegawai. Terdapat target yang harus dicapai, dan realisasi, baik kekurangan, kelebihan, ataupun presentase yang dapat terlihat.

Baca Juga: Perusahaan Biofarmasi asal China Siap Distribusikan Vaksin Covid-19

Adapun fungsi lainnya, berupa pengisian presensi kehadiran, pengisian lembar catatan kinerja harian (LCKH), input izin dan fitur-fitur lainnya. Hal ini pun tertuang dalam surat edaran tentang SIP Mobile, yang ditanda tangani oleh Wakil Rektor II, Tedi Priatna.

Sebelumnya, SIP berjalan menggunakan web, namun beralih menjadi platform mobile. Alasannya Iman sampaikan, supaya mempermudah rekapan ataupun terlihat dokumen yang terlampir.

"Supaya user pegawai tidak repot lagi membuat laporan harian. Lalu, bisa dilampirkan bukti berupa dokumentasi ataupun hal lain," jelasnya saat ditemui di Kampus UIN SGD Bandung, Jumat, 25 September 2020.

Baca Juga: Kapolsek Pasirjambu Blusukan Laksanakan Program Tebar 10.000 Buku Iqro

Menuju pemberlakukan aplikasi SIP Mobile hingga 1 Oktober nanti, dilakukannya masa uji coba terlebih dahulu dari 22-30 September. Maka nantinya setelah tanggal 1 Oktober akan mulai terhitung kinerja yang dilakukan. Pun, aplikasi ini dapat diunduh melalui Playstore dan appstore.

Lebih lanjut Iman jelaskan, aplikasi ini dibuat untuk memperkuat bukti, bahwa selain tulisan-tulisan terdapat juga bukti pekerjaannya. Seperti halnya pekerjaan yang harus ke lapangan, misalnya seorang teknisi.

Rekap laporan pun akan terlihat melalui aplikasi, bagi yang belum mengerjakan ataupun yang sudah mengerjakan pekerjaannya. Hal itu pun berpengaruh pada kompensasi, tunjangan kinerja. Sehingga, aplikasi ini berlaku untuk seluruh tenaga pendidik dan dosen yang mempunyai jabatan.

Baca Juga: Picu Konflik dengan Istana, Pangeran Harry Menyesal Ikuti Meghan Markle Komentari Pemilu Amerika

Pembuatan aplikasi ini sudah direncanakan sejak bulan Agustus 2020 lalu. Tahapan yang sudah rampung dijalankan yaitu pengembangan dan sosialisasi. "Karena awalnya tidak bisa bagi pengguna iOs, iphone, tapi sekarang bisa," ucapnya.

Adapun perihal sosialisasi yang telah selesai dilakukan, pihaknya mendapat respon yang baik dari sejumlah pegawai di kampus. Namun, meski sebagian pegawai sempat mengalami kebingungan dari cara registrasi untuk mendapatkan password.

"Tapi kalau pengerjaannya lebih simpel, dan sejauh ini belum ada aduan yang bermasalah," lanjutnya.

Baca Juga: Inspiratif, Tutiana Sosok Juru Parkir Wanita Tangguh yang Tak Menyerah pada Keadaan

Iman dan staff lainnya sempat alami salah satu kendala dalam proses, yakni terdapat di Playstore yang beberapa kali terkena reject. Lalu, lamanya pendaftaran ke appstore, tidak seperti playstore.

Selanjutnya, kemungkinan akan ditambahnya fitur-fitur untuk menyempurnakan apilkasi. Namun, saat ini yang direalisasikan hanya beberapa yang dirasa prioritas, seperti LCHK. Meski sebenarnya, Iman akui banyak ide-ide dan pembaharuan yang ingin dicapai.

Sebagai penutup, Iman harap lebih canggih dan memudahkan ketika aplikasi tersebut dibuat.

Baca Juga: [Update] Kasus Covid-19 Hari Ini Pecahkan Rekor Lagi, Pasien Positif Mencapai 266.845 Orang

"Ketika ada aplikasi ya untuk memudahkan, tidak repot," pungkasnya.

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler