Perusahaan Biofarmasi asal China Siap Distribusikan Vaksin Covid-19

- 25 September 2020, 16:08 WIB
Vaksin Sinovac.
Vaksin Sinovac. /


GALAMEDIA - Perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac, dilaporkan siap mendistribusikan vaksin virus corona (Covid-19) buatannya ke berbagai belahan dunia, termasuk diantaranya Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa.

Direktur Eksekutif Sinovac, Yin Weidong, akan mengajukan permohonan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk menjual vaksin jika telah selesai melalui uji klinis tahap tiga dan dicoba kepada manusia.

Yin yang juga menjadi relawan uji coba vaksin perusahannya menjelaskan, kendati siap didistribusikan ke seluruh dunia, warga China akan diberi prioritas.

"Segera setelah itu (beri vaksin ke warga China) pada bulan Juni dan Juli kami menyesuaikan strategi kami, yaitu menghadapi dunia, tujuan kami adalah memberikan vaksin kepada dunia termasuk AS, Uni Eropa, dan lainnya," tuturnya dikutip Associated Press, Jumat 25 September 2020.

Baca Juga: [Update] Kasus Covid-19 Hari Ini Pecahkan Rekor Lagi, Pasien Positif Mencapai 266.845 Orang

Peraturan ketat di AS, Uni Eropa, Jepang, dan Australia tidak pernah menyetujui penjualan vaksin China. Meski begitu Yin meyakini hal tersebut bisa berubah.

Vaksin dari Sinovac merupakan salah satu dari empat kandidat vaksin corona unggulan China.

Selain mereka, masih ada SinoPharm (perusahaan milik negara) yang kini memiliki dua vaksin corona yang dalam pengembangan, dan perusahaan swasta yang berafiliasi dengan militer, CanSino, yang mengembangkan satu vaksin.

Baca Juga: Tegaskan Bukan Demi Sule, Nathalie Holscher Beberkan Soal Mimpi yang Mendorongnya Masuk Islam

Lebih dari 24 ribu orang di Brasil, Turki, dan Indonesia telah berpartisipasi dalam uji klinis vaksin Sinovac. Yin menyatakan bahwa setelah tiga negara tersebut, uji coba tambahan akan dijadwalkan di Bangladesh dan Chile.

Yin mengungkapkan bahwa alasan perusahaannya memilih negara-negara itu sebagai tempat ujicoba karena memiliki tingkat paparan virus corona yang cukup tinggi, populasi penduduk yang besar, dan kurangnya fasilitas kesehatan.

Dalam tur di pabrik Sinovac, Yin mengatakan kepada para wartawan bahwa pabriknya sudah dirancang agar bisa memproduksi hingga setengah juta dosis vaksin hanya dalam satu tahun.

Oleh karena itu perusahaan memproyeksikan akan mampu memproduksi ratusan juta dosis vaksin pada Februari atau Maret tahun depan.

Baca Juga: Vladimir Putin Bakal Bersaing dengan Donald Trump untuk Memperebutkan Hadiah Nobel Perdamaian

Yin menyatakan Sinovac akan memprioritaskan distribusi vaksin ke negara-negara yang telah bersedia menjadi tempat uji coba vaksin.

Meski vaksin itu belum lulus uji klinis fase 3 sesuai standar global, Sinovac diketahui telah memberikan vaksin itu kepada ribuan orang di China dengan diskresi penggunaan darurat dari pemerintah.

Menurut Yin, karena ada kebijakan tersebut, perusahaannya telah menyuntikkan calon vaksin yang belum teruji klinis itu kepada beberapa penduduk yang dinyatakan pemerintah China sebagai populasi berisiko tinggi terinfeksi corona, seperti personel penjaga perbatasan dan pekerja medis.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x