Network
GALAMEDIA - Tak biasanya batuk-batuk, delapan gorila Taman Safari Kebun Binatang San Diego ternyata positif terkena virus corona.
Fakta mengejutkan ini diyakini sebagai kasus primata pertama tak hanya di Amerika Serikat tapi mungkin juga di dunia.
Direktur eksekutif taman, Lisa Peterson mengatakan delapan gorila yang hidup bersama di taman diyakini terinfeksi virus corona setelah teridentifikasi menderita batuk.
Baca Juga: Males WhatsApp-an? Lima App Chattingan Teratas Ini Layak Jadi Pilihan
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa (12 Januari 2021) infeksi berasal dari anggota tim perawatan satwa liar taman yang juga dites positif tetapi tidak menunjukkan gejala dan selalu mengenakan masker saat berada di sekitar gorila.
Dokter hewan terus memantau kondisi para gorila dan mereka akan tetap berada di habitat taman. Saat ini gorila-gorila itu mendapat vitamin tanpa pengobatan khusus untuk virusnya.
Baca Juga: Data Pribadi Wajib Di-share Februari Mendatang, Jutaan Pengguna Pilih Uninstall WhatsApp
"Selain sesak dan batuk, gorila-gorila tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Mereka dikarantina bersama dan kami berharap bisa pulih sepenuhnya. “
Sementara satwa liar lain tertular virus corona dari sesama hewan seperti cerpelai dan harimau, ini menjadi penularan pertama yang diketahui pada kera besar dan tidak diketahui apakah mereka akan mengalami reaksi serius.
Baca Juga: Praperadilan HRS Ditolak: Pengacara Sebut Putusan Hakim Menyesatkan, Polisi Tegaskan Tak Asal-asalan
Pakar satwa liar menyatakan keprihatinan terkait infeksi virus corona pada gorila, spesies yang terancam punah dengan 98,4 persen DNA yang mirip manusia dan merupakan hewan sosial.
Gorila yang terinfeksi di taman safari San Diego merupakan gorila dataran rendah, yang populasinya turun lebih dari 60% selama dua dekade terakhir akibat perburuan dan penyakit, demikian data World Wildlife Fund.
Baca Juga: Dalam Mencari Korban Longsor Cimanggung, Bupati Sumedang Minta Stamina Relawan Diperhatikan
Taman safari melakukan tes pada gorila setelah dua di antaranya mulai batuk-batuk pada 6 Januari lalu. Otoritas kebun binatang menguji beberapa sampel feses dan hasil awal dua hari kemudian dinyatakan positif.
Laboratorium Layanan Hewan Nasional Departemen Pertanian AS mengonfirmasi hasil positif tersebut.
“Hasil tes mengonfirmasi SARS-CoV-2 pada beberapa gorila dan tidak secara pasti mengesampingkan virus pada hewan lainnya.”
Baca Juga: Geliat Bisnis Kuliner Tetap Terjaga di Tengah Pandemi Covid-19
Belum diketahui apakah gorila akan mengalami reaksi serius terhadap penyakit yang telah menewaskan 1,94 juta manusia itu.
"Ini satwa liar, mereka memiliki ketahanan sendiri dan dapat menyembuhkan diri secara berbeda dari yang kita manusia lakukan," kata Peterson.
Pihak taman safari menambahkan tindakan pencegahan baru untuk staf telah diberlakukan, termasuk mengenakan pelindung wajah dan kacamata saat bekerja dan melakukan kontak dengan hewan.
Baca Juga: Sayuran Berwarna Hijau Untuk Menangkal Radikal Bebas di Masa Pandemi Covid-19
Taman Safari Kebun Binatang San Diego ditutup untuk pengunjung sejak awal Desember seiring lonjakan kasus corona di California Selatan.
Virus corona juga telah ditemukan pada sejumlah spesies hewan liar lainnya di penangkaran, termasuk singa dan harimau di Kebun Binatang Bronx New York dan empat singa di Kebun Binatang Barcelona di Spanyol.
Tetapi gorila di San Diego diyakini menandai kasus infeksi pertama yang dikonfirmasi pada kera. Virus juga teridentifikasi pada sejumlah anjing dan kucing domestik.
Baca Juga: Mengejutkan! Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Tolak Divaksin, Ribka: Mending Gue Bayar!
Bulan lalu, USDA telah mengonfirmasi kasus virus korona pertama yang diketahui pada hewan di alam liar, yaitu cerpelai yang diternakkan hingga menewaskan 15.000 ekor hewan penghasil bulu tersebut.***
