GALAMEDIA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap adanya gerakan pengambilalihan kekuasaan di partai itu secara paksa oleh lima orang.
AHY menduga salah satu otak yang mendalangi gerakan tersebut adalah oknum petinggi pemerintah yang dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menariknya, politisi Partai Demokrat Rachlan Nashidik menuding Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai salah satu otak dari gerakan tersebut.
Baca Juga: KNKT Bongkar Fakta Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 181 Berdasarkan Kotak Hitam, Simak Penjelasannya
Baca Juga: AHY Bakal Dikudeta? AY: Kader di Daerah Kecewa Kongres Hasilkan Demokrasi Semu, Cacat Hukum
"Pertemuan itu bukan di kediaman, tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 jam 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendatangi anda. Anda bertemu Marzukie Alie, Jhoni Allen, Nazarudin, dan Darmizal," ujar Rachlan lewat akun Twitternya, @RachlanNasidik.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah pendiri dan senior Partai Demokrat berpikir bahwa sebenarnya persoalan tersebut bersumber dari internal Partai Demokrat.
Mereka mengganggap isu ini merupakan masalah internal yang dibawa keluar.
Baca Juga: 4 Februari Hari Kanker Sedunia: Ketahui Penyakit Kanker yang Paling Berbahaya