Network
Dasrun menambahkan, untuk itu lembaga pendidikan harus mampu menterjemahkan kebutuhan tersebut di dalam kurikulumnya. Setiap lulusan yang mempunyai kemampuan yang sesuai dengan perkembangan jaman dan siap untuk memasuki dunia kerja yang banyak menuntut double skill.
“Peluang kerja di era digital kini lebih mengarah pada kemampuan dalam membangun star-UP yang di dalamnya terdiri dari orang-orang yang piawai dalam bidang Hacker atau yang bertanggung jawab dalam membangun sistem teknologi dan informasi. Hipster yakni orang yang dibutuhkan karena pandai dalam membuat desain kreatif, dan Hustler yaitu ahli dalam membuat konsep dan menjelaskan atau mensosialisasikan konsep tersebut,” imbuhnya.
Baca Juga: Selama Pandemi Donatur Berkurang, Pengeloka Panti Asuhan Menjerit
Kegiatan ini pasalnya, diikuti oleh para pengusaha milenial dan calon pengusaha atau entrepreneur bersama para Dosen Prodi Ilmu Komunikasi seperti Reza Rizkina Taufik, Gartika Rahmasari, Iris Fatia Maharani dan beberapa mahasiswa yang dilibatkan daalam Abdimas kali ini.
“Tujuannya yakni untuk meningkatkan motivasi pengusaha dan calon pengusaha milenial, dari beberapa daerah di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Tentunya, untuk memberikan pengetahuan dan penguatan terkait pengelolaan usaha di tengah pandemi Covid 19. Bagi para mahasiswa hal ini sebagai pembelajaran langsung pada masyarakat, cara memberikan motivasi dan menyelesaikan permasalahan yang ada dilapangan,” pungkasnya. **
