Network
GALAMEDIA - Polemik soal buzzer masih saja menjadi perbincangan yang menarik perhatian warganet di media sosial.
Banyak tokoh menyuarakan agar pemerintah membasmi keberadaan 'buzzer' karena dapat mengganggu iklim demokrasi dan persatuan.
Beberapa tokoh yang menyuarakan hal tersebut misalnya Dr. Rizal Ramli hingga Dedi Mulyadi pun menyuarakan hal yang sama.
Baca Juga: Umat Muslim Harus Tahu, Berikut Doa Memasuki Bulan Rajab Lengkap dengan Artinya
Disusul pernyataan presiden beberapa waktu yang lalu perihal masyarakat harus aktif memberikan kritik kepada pemerintah.
Beberapa pihak justru menilai pernyataan tersebut tidak ada pengaruhnya sama sekali selama kehadiran 'buzzer' masih dipertahankan.
Belakangan, Fajroel Rachman yang juga merupakan Juru Bicara Presiden menegaskan bahwa pemerintah tidak menggunakan 'buzzer' melainkan influencer.
Pakar Telematika yang juga dikenal sebagai Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo menanggapi gonjang-ganjing perihal buzzer yang kini sedang hangat diperbincangkan.
Baca Juga: Singgung Abu Janda Terkait Pelaporan Din Syamsuddin, Ketum KNPI: Sakit Jiwa?
Melalui akun Twitter miliknya @KRMTRoySuryo2 menyampaikan tanggapanya terkait pernyataan pemerintah yang tidak menggunakan jasa 'buzzer'.
Tweeps,
Ini benar2 Lucu.
Jubir Presiden menyatakan bahwa Pemerintah tidak punya Buzzer ????
Sontak Netizen langsung pada mengunggah Foto2 (Fakta) sebaliknya ????
Mungkin namanya (diperhalus) bukan BuzzerRp tapi InfluencerRp,
Meski begitu apa jadi boleh dibiayai APBN ? (Tanda tanya) https://t.co/WPL9Stcm4o pic.twitter.com/zF1FTVNtp0— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) February 13, 2021
Baca Juga: Jokowi Ajak Masyarakat Aktif Mengritik, SBY: Kritik itu Laksana Obat
"Tweeps, ini benar-benar lucu. Jubir Presiden menyatakan bahwa pemerintah tidak punya Buzzer. Sontak netizen langsung pada mengunggah foto-foto (fakta) sebaliknya," tulisnya seperti dikutip Galamedia pada Sabtu, 13 Februari 2021.
Cuitan itu memang berkaitan dengan unggahan netizen yang menunjukan foto presiden bersama sekelompok orang yang diduga 'buzzer' seperti dimaksud.
"Mungkin namanya (diperhalus) bukan BuzzerRp tapi InfluenscerRp, meski begitu apa jadi boleh dibiayai APBN? (tanda tanya)," lanjutnya.
cuitan tersebut sontak mendapat berbagai tanggapan dari warganet di Twitter.
"BuzzerRp = InfluencerRp dibelakanganya sama-sama ada Rp, berati dibayar toh?," tulis akun bernama @ArdinalRais.
"Ingin terlihat pemerintahan bersih, Faktanya?," tulis @gi_pra.***
