Terkait KLB Demokrat di Sumatera Utara, SBY Merasa Malu dan Bersalah Telah Memberi Jabatan kepada Moeldoko

- 6 Maret 2021, 08:07 WIB
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesal pernah mengangkat Moeldoko sebagai Panglima TNI hingga akhirnya Kudeta Partai Demokrat
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesal pernah mengangkat Moeldoko sebagai Panglima TNI hingga akhirnya Kudeta Partai Demokrat /

Mantan Presiden RI itu, menyebut tindakan Moeldoko hanya mendatangkan rasa malu sebagai perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI. Termasuk rasa malu dan rasa bersalah, saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya," ujarnya.

SBY bahkan memohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahannya itu karena sebelumnya pernah memberikan kepercayaan dan jabatan pada orang yang salah.

Baca Juga: Suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip Masih Dirawat di Rumah Sakit Pasca Operasi Jantung

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) versi Kongres ke-5 menyatakan Moeldoko mencoba mengambil alih kepemimpinan partai yang sah dengan cara-cara yang inkonstitusional dan jauh dari moral dan etika politik.

Selain itu, AHY juga menyebutkan pengambilalihan posisi ketua umum yang dilakukan Moeldoko ini jauh dari moral dan etik politik. AHY menilai, pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh Moeldoko semata hanya untuk kepentingan pribadinya.

"(Moeldoko) ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah dengan menggunakan cara-cara yang inkonstitusional serta jauh dari moral dan etika politik," kata AHY.***

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x