Polemik KLB Demokrat Memanas, Eks Presiden PKS Sohibul Iman Bongkar Misteri Politik Dinasti di Indonesia

- 15 Maret 2021, 19:59 WIB
Sohibul Iman (kiri) mengaku heran masih ada yang ributkan kerumunan Presiden Jokowi (kanan) di NTT.
Sohibul Iman (kiri) mengaku heran masih ada yang ributkan kerumunan Presiden Jokowi (kanan) di NTT. /Dok. Instagram/@msi.sohibuliman dan Setkab/Biro Pers Setpres.

Bahkan dorongan keluarga dan ambisi pribadi juga mampu menguatkan kehidupan feodalisme.

Baca Juga: Persib Mendadak Ajax, Begini Penjelasan Robert

Pada titik tertentu suasana feodal akan memunculkan logika untuk berkuasa selamanya, jika perlu turun-temurun dan beregenerasi.

Akan ada 1001 alasan untuk membenarkan kelanggengan petahana bahkan kekuasaan dinasti.

Logika paling umum adalah” demi maslahat bersama-sama “ dan "tidak ada yang lebih baik daripada petahana".

Semua itu hanya bungkus dari logika kepentingan kekuasaan petahana dan kroni yang secara tidak sadar mampu membuat demokrasi menjadi mati dan hilang bak ditelan bumi.

Baca Juga: Ingatkan Peristiwa 1998, Mahfud MD Tepis Isu Jokowi Inginkan 3 Periode

Agar demokrasi tidak mati, Sohibul Iman menyarankan kepada setiap penguasa untuk tidak pernah abu-abu dalam pembatasan periode kekuasaan dan politik dinasti dalam kondisi apapun.

Jangan ada pengecualian celah hukum. Menurutnya, masyarakat Indonesia tidak bisa berharap pada niat baik penguasa untuk membatasi dirinya.

Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki peranan penting untuk membatasi mereka melalui konstitusi UUD 1945. ***

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x