Gencar Sosialisasikan Nilai-nilai Pancasila, Nurul Arifin: Indonesia Rentan Diterpa Isu Intoleransi

- 21 Maret 2021, 15:46 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin dalam kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Sekretariat DPD Golkar Kota Bandung, Jln. Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa, 16 Maret 2021.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin dalam kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Sekretariat DPD Golkar Kota Bandung, Jln. Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa, 16 Maret 2021. /Dok. Partai Golkar/

GALAMEDIA - Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman budaya dan agama sehingga membuatnya rentan dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, salah satunya terkait isu intoleransi.

Dengan demikian, upaya pencegahan atau preventif dibutuhkan dalam mengeliminasi potensi tersebut.

Terlebih bukan hanya menjadi tugas serta tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh unsur masyarakat juga harus berperan aktif.

Hal tersebut, disampaikan oleh anggota MPR RI, Nurul Arifin dalam kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Sekretariat DPD Golkar Kota Bandung, Jln. Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa, 16 Maret 2021 lalu.

Baca Juga: Usai ke Jokowi Kini Susi Pudjiastuti Memohon ke Megawati: You Are The One Can Make It Happen

Menurut perempuan yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum dari partai berlogo pohon beringin ini, salah satu upaya pencegahan terjadinya intoleransi, yakni dengan memperkuat nilai-nilai Pancasila yang menjadi ideologi dari masyarakat Indonesia.

"Sehingga kita semua mempunyai tugas dan kewajiban yang sama, untuk bisa ikut mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila. Karena esensinya adalah toleransi dan kebersamaan, juga bersatu dalam kebhinekaan," ungkapnya saat dihubungi via telepon seluler, Kota Bandung, Minggu, 21 Maret 2021.

Dengan kondisi aktual yang terjadi di Indonesia saat ini, ia menyebutkan, nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masyarakat sering dipandang sebelah mata. Serta memahaminya hanya berdasarkan informasi yang termuat di dalam literatur.

Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis Ikatan Cinta 21 Maret 2021: Al Berikan Kejutan yang Romantis, Andin Amat Bahagia

Padahal nilai toleransi memiliki makna yang luas, sehingga bukan hanya tentang sikap saling menghargai dan menghormati antar perbedaan suku, budaya, dan agama saja, melainkan juga berkaitan dengan hak seseorang untuk berpendapat dan memberikan sumbangsih positif, bagi kemajuan Indonesia. Dimana hal tersebut, juga menjadi salah satu unsur dari implementasi toleransi.

"Toleransi memiliki pengertian yang sangat luas, sehingga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan dalam membentuk implementasi yang baik. Karena faktanya, dengan cukup seringnya upaya sosialisasi itu di lakukan masih tetap saja ada beberapa individu yang belum memahami, apalagi bila sosialisasi itu tidak pernah dilakukan," tuturnya.

Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 21 Maret 2021: Nana Pingsan! Kevin Berulah Lagi?

Nurul menerangkan dengan kuatnya sosialisasi dan edukasi yang terus dilakukan, maka bangsa Indonesia akan semakin kuat dan sulit untuk dipecah belah dengan hal atau upaya apapun, oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Karena dengan sosialisasi dan edukasi Pancasila yang masif dilakukan, maka sikap toleransi itu dapat terus tumbuh. Masyarakat tidak mudah dipecah belah oleh upaya apapun, dan tidak menjadi sangat elitis dalam politik identitasnya," jelasnya.

Baca Juga: Dulu Hina Jokowi Habis-Habisan, Sekarang Hina Anies Mati-matian, Gus Umar ke Ferdinand: Sakit Jiwa Kali Ya?

Ketua DPD  Partai Golkar Kota Bandung, Edwin Senjaya menerangkan bahwa sebagai partai nasionalis agamis, Partai Golkar akan turut serta membantu pemerintah dalam upaya mensosialisasikan dan mengedukasi nilai-nilai Pancasila. Dalam rangka untuk memperkuat sikap toleransi ditengah masyarakat.

"Dengan sosialisasi empat pilar kebangsaan ini menjadi hal yang sangat penting, bukan hanya bagi para kader partai, tapi juga masyarakat secara luas. Karena dapat menjadi ajang merekatkan silaturahmi dan sarana edukasi politik, agar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini dapat sesuai dengan tatanan yang seharusnya. Ini perlu terus kita dorong," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x