Kisah Gadis Cantik Berusia 16 Tahun yang Hidup Berdua dengan Keponakan di Rumah Reot

- 12 April 2021, 18:57 WIB
Kisah gadis cantik berusia 16 tahun bernama Siti Nuraida yang hanya hidup berdua dengan keponakan di rumah reot, di Kampung/Desa Cimanggu, RT 2 RW 2, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten./dok.Dedi Mulyadi
Kisah gadis cantik berusia 16 tahun bernama Siti Nuraida yang hanya hidup berdua dengan keponakan di rumah reot, di Kampung/Desa Cimanggu, RT 2 RW 2, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten./dok.Dedi Mulyadi /

GALAMEDIA - Kisah kehidupan gadis cantik berusia 16 tahun bernama Siti Nuraida sempat viral di media sosial.

Pasalnya, ia hidup berdua dengan keponakannya Avianza (9) di rumah reot Kampung/Desa Cimanggu, RT 2 RW 2, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Informasi itu pun sampai ke telinga Anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Tak butuh waktu lama Dedi langsung menugaskan stafnya untuk berkunjung mewakili dirinya ke rumah Siti Nuraida yang berjarak sekitar 8 jam dari Lembur Pakuan Subang.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Aksi Koboi di Pasar Induk Caringin

Sesampainya di lokasi, melalui sambungan telepon Dedi berbincang dengan gadis yang masih duduk di bangku sekolah swasta kelas 10.

Dalam perbincangannya terungkap bagaimana kisah Siti yang terbukti tangguh di usianya yang masih muda.

Siti mengisahkan ia kini tinggal berdua dengan keponakannya yang masih kelas 2 SD.

Sehari-hari Siti tetap bersekolah sambil menunaikan tugasnya beres-beres, masak hingga mengurusi keponakannya.

"Sekarang tinggal berdua. Kalau biaya hidup dari kakak perempuan yang kerja di Jakarta. Rumah memang sudah rusak," ujar Siti kepada Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Warga Bandung Kini Bisa Urus KTP dan SIM Bisa Lewat GoSend

Gadis cantik berusia 16 tahun bernama Siti Nuraida yang hanya hidup berdua dengan keponakan di rumah reot, di Kampung/Desa Cimanggu, RT 2 RW 2, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten saat ditelpon anggota DPR RI Dedi Mulyadi./dok.Dedi Mulyadi
Gadis cantik berusia 16 tahun bernama Siti Nuraida yang hanya hidup berdua dengan keponakan di rumah reot, di Kampung/Desa Cimanggu, RT 2 RW 2, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten saat ditelpon anggota DPR RI Dedi Mulyadi./dok.Dedi Mulyadi

Baca Juga: Jam Kerja ASN Pemkot Cimahi Berubah Selama Ramadan, Ngatiyana: Puasa Jangan Jadi Malas

Sementara itu ibunya meninggal saat Siti masih berusia 3 tahun. Sedangkan sang ayah menikah kembali dengan seorang perempuan saat Siti menginjak bangku SD.

Sejak itulah sang ayah tinggal bersama istrinya dan sesekali pulang menengok Siti.

Pada awalnya Siti tinggal bersama dengan kakaknya. Kemudian sang kakak menikah dengan seorang pria dan memiliki anak.

Beberapa waktu lalu sang kakak bercerai dan bekerja di Jakarta. Sementara anaknya kini tinggal bersama Siti.

"Kalau tidur di rumah ya berdua, enggak takut sudah biasa. Pagi jam 5 bangun siap-siap ke sekolah, terus pulang masak, beres-beres rumah, ngurus keponakan," ungkap Siti.

Untuk memasak, Siti terbiasa untuk mencari kayu bakar di hutan sendiri.

"Bawa golok ke hutan untuk cari kayu bakar. Kalau air ada di rumah saudara. Beras buat makan dari bantuan, dikasih," ucapnya.

Baca Juga: 7 Negara dengan Suhu Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 93 Derajat Celcius!

Di sisi lain gadis yang bercita-cita menjadi Polwan ini sering dilemma karena meninggalkan keponakannya yang masih kecil sendiri di rumah saat ia sekolah.

Terkadang Siti baru sampai rumah pada waktu Magrib lantaran minimnya transportasi dari rumah ke sekolah.

"Sekarang sekolah online dapat kuota pake kartu gitu sebulan, cuma enggak ada sinyal di sini," ujarnya.

Di akhir perbincangan Dedi mengungkapkan kekagumannya pada Siti. Sebab di usianya yang masih muda ia masih mencari kayu bakar ke hutan dan hidup mandiri mengurus keponakannya.

Baca Juga: Jelang Puasa Ramadan, Billy Syahputra Ziarah ke Makam Sang Kakak Olga Syahputra

"Neng (Siti) berbakat jadi Polwan soalnya sudah pemberani sejak kecil. Semangat terus sekolahnya ya," ujar Dedi.

"Jangan pernah menyerah, tetap mencari kayu bakar, tetap masak, tetap rawat keponakannya karena dengan seperti itu nanti akan terlatih mandiri," lanjutnya.

Melalui stafnya Dedi pun menitipkan bantuan untuk digunakan sehari-hari oleh Siti.

"Jangan pernah menyerah. Jadikan keprihatinan keadaan hari ini yang serba kekurangan motivasi menjadi orang hebat," tutur Dedi Mulyadi.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x