Network
“Jadi kira-kira itu protes diam-diam dari Pak Ma’ruf Amin, kan sebagai orang yang terpelajar Pak Ma’ruf Amin kan mengerti demokrasi, ilmu-ilmu sosial nya bagus banget, jadi dia mungkin terganggu, kenapa itu gak dibicarakan, sehingga dimensi intelektualnya yang muncul (tapi) dimensi politis nya dia diem karena Pak Jokowi gak pernah ajak (dia),” ungkap Rocky.
Rocky memaparkan bahwa warga Indonesia harus memberikan tepuk tangannya untuk Ma’ruf karena secara diam-diam ia telah mengevaluasi keadaan sosial politik Indonesia.
Baca Juga: Pemkab Bandung Tingkatkan Pengawasan Jelang Libur Lebaran Antisipasi Covid-19
“Kita musti kasih applause bahwa Pak Ma’ruf Amin diam-diam mengevaluasi keadaan sosial politik kita tuh, jadi sebetulnya gak diperlukan KSP, minta aja Pak Ma’ruf Amin sekaligus bertindak sebagai KSP yang mengevaluasi politik, masyarakat sipil, pembicaraan publik bahkan memonitor indeks demokrasi dan HAM yang dibuat di luar negeri,” ungkapnya.
Menurut Rocky pernyataan Ma’ruf adalah sebuah kritik terhadap pemerintahan Indonesia.
“Jadi sekali lagi, ini kejutan, karena sebagai Wakil Presiden akhirnya dia menemukan sendiri fungsinya yang selama ini dianggap ban serep sekarang dia betul-betul kemudi loh, karena ini soal demokrasi hanya orang yang paham tentang filosofi dari kebebasan sipil yang mampu untuk memberi otokritik, ini otokritik terhadap pemerintah,” tandasnya.
Rocky secara pribadi memberikan pujian kepada Ma’ruf karena telah mampu membaca arah bangsa ini telah melenceng.
Baca Juga: Dari Beani Hat hingga Bucket Hat, Ini Tren Topi Hijabers
“Saya kasih applause (dan) pujian pada Pak Ma’ruf Amin bahwa beliau masih tetap mampu membaca arah bangsa ini yang dia temukan arah bangsa ini sudah melenceng, karena itu dia kutip indeks-indeks dari evaluasi pakar,” terangnya. ***
Attachments area
