Rangga Sunda Empire Klaim Kader Terbaik PDIP, di Hadapan Sujiwo Tedjo Ngaku Bantu Jokowi Manggung

- 1 Mei 2021, 20:52 WIB
Mantan Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana berbincang-bincang dengan Sudjiwo Tedjo dan Karni Ilyas.
Mantan Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana berbincang-bincang dengan Sudjiwo Tedjo dan Karni Ilyas. /Tangkapan layar YouTube./

 

GALAMEDIA - Mantan Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana kini terang-terangan menyatakan dirinya merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ia pun mengaku kini sudah tidak lagi menjabat di Sunda Empire. Ia lebih fokus membantu terpilihnya sejumlah Presiden, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah video saat berbincang-bincang bersama Karni Ilyas dan Sujiwo Tejo.

Rangga mengawali cerita dengan menegaskan bahwa dirinya tak lagi tergabung sebagai bagian dari Sunda Empire.

Namun ia menyatakan Sunda Empire hingga saat ini masih ada.

"Dalam status pengadilan (Sunda Empire) tidak dibubarkan. Hanya persoalan ini dikembalikan urusan internasional. Saya sekarang hadir sebagai pribadi saya," ungkapnya pada saluran YouTube Karni Ilyas Club, dikutip Sabtu, 1 Mei 2021.

Baca Juga: 30 Mahasiswa Diamankan Saat Hari Buruh, Polisi: Tidak Laksanakan Protokol Kesehatan

Rangga Sasana lantas membahas kondisi dan potensi Indonesia yang menurutnya bisa lebih maju untuk memimpin dunia.

Menurut Rangga Sunda Empire, untuk memajukan negara perlu kekuasaan yang sinergi. Hanya saja pejabat negara kata dia kini berjalan sendiri-sendiri.

Sujiwo Tejo lantas menimpali hal itu dengan mengungkit pernyataan Rangga bahwa dirinya adalah ketua dewan pengarah partai-partai.

"Tadi katanya ketua dewan pengarah partai-partai. Seluruh partai di bawah Pak Rangga, kenapa tidak diperintahkan aja?" tanya Sujiwo Tejo.

Terkait hal itu, Rangga Sasana lantas bercerita bahwa pada era reformasi 1998, Pak Muladi mengumumkan bahwa ada ratusan partai yang berdiri, tetapi hanya 141 saja yang disahkan.

"Saya pendiri Partai Pejuang dan Doa Rakyat Indonesia Nasional Religus. Ada kongres tahun 1999 saya terpilih menjadi ketua umum Majelis Partai Rakyat Indonesia," tukas dia.

Dari situ lah kemudian Rangga mengklaim ikut campur dalam ajang kontestasi pemilihan presiden Indonesia.

Baca Juga: Walau Banyak Korupsi, Mahfud MD Sebut Angka Kemiskinan di Era Jokowi Cenderung Turun

"Sebagai ketua majelis saya memperlihatikan. Kebetulan saya membidangi siapa-siapa saja yang jadi presiden walaupun tidak dibayar," kata dia.

Rangga lantas menyinggung hal itu dimulai dari masa Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Saat ditanya Sujiwo Tejo apakah Jokowi juga dibantu, Rangga mengatakan iya.

Bahkan, Rangga yang baru bebas dari penjara beberapa waktu lalu mengklaim merupakan kader PDIP.

"Iya saya ikut bantu. Saya kebetulan kader PDIP. Saya mungkin nanti akan menggunakan hak dan kewajiban nanti, waktu habis masa tahanan InsyaAllah silaturahmi. Ibaratnya banteng mulang kandang, aku ini banteng," tegas Rangga.

Tidak hanya itu, Rangga juga mengaku sebagai kader PDIP terbaik.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x