Tsunami Covid-19 Kian Menggila, Pakar Ungkap Fakta Buruknya Penanganan Covid-19 di India

- 2 Mei 2021, 15:27 WIB
Ilustrasi Covid-19 kian menggila.
Ilustrasi Covid-19 kian menggila. /Pixabay.com/fernandozhiminaicela

GALAMEDIA - Gelombang tsunami Covid-19 di India semakin mengkhawatirkan. Angka kasus semakin meningkat dan memecahkan rekor beberapa waktu belakangan.

Pada Sabtu waktu setempat, sebanyak 401.933 dan sebanyak 3.526 kematian di laporkan di negara itu. Bahkan, kasus Covid-19 yang terus meningkat di India tak luput dari sorotan dunia.

Namun, fakta mengejutkan justru terungkap ditengah sorotan derasnya gelompang tsunami Covid-19 yang kini mendera India belakangan ini.

Baca Juga: Kabar Terkini KRI Nanggala-402, Kapal Singapura Deteksi Hal Ini Hingga Kondisi Jenazah Awak Kapal

Para ahli justru meragukan bahwa angka-angka kematian dan kasus yang selama ini dilaporkan tidak sesuai dengan jumlah yang sebenarnya.

Bahkan, Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan tetap mengklaim bahwa tingkat kematian di negaranya adalah yang terendah di dunia.

Hingga kini masih tergambar suasana mencekam dengan peningkatan kasus yang kian parah, sejak dua pekan terakhir rumah sakit penuh, orang-orang sekarat bergelimpangan di trotoar karena kekurangan oksigen hingga krematorium yang tidak lagi memadai.

Baca Juga: Tanah Abang Penuh Sesak, Sri Mulyani Disebut Jadi 'Biang Kerok'

Di Uttar Pradesh, otoritas terkait bersikukuh bahwa di tempatnya tidak kekurangan oksigen sehingga mengancam pihak-pihak yang berusaha menyebarkan kepanikan.

Sebuah kota di Uttar Pradesh, data yang terkumpul oleh pengamat dan para ahli menunjukkan data yang tidak sesuai dengan data yang dirilis oleh pemerintah.

Menurut statistik resmi, kota tersbut hanya mengalami 10 kematian akibat Covid selama empat hari pada akhir April.

Baca Juga: Andi Arief Ungkap Niat Buruk Rezim Jokowi ke SBY: Lihat Kondisi, Jangan Ngawang-ngawang!

Namun, Ajay Kumar Agarwal, presiden krematorium kota Muzaffarnagar, mengatakan ini bahkan tidak mendekati skala jenazah yang ditangani.

“Biasanya kami mengkremasi tiga jenazah sehari, tapi 10 hari terakhir ini meningkat,” katanya dilansir Galamedia dari The Guardian Minggu, 2 Mei 2021.

"Suatu hari itu 18, hari lain 20, lalu 22, dan satu hari 25. Dalam 10 hari terakhir, kami tidak memiliki kurang dari 12 mayat sehari– 90% diantaranya kematian akibat korona." lanjutnya.

Baca Juga: Andi Arief Ungkap Niat Buruk Rezim Jokowi ke SBY: Lihat Kondisi, Jangan Ngawang-ngawang!

Slain itu, seorang dokter dari Asosiasi Medis India di uttar Pradesh mengtaka bahwa setiap hari banyak orang meninggal karena komplikasi Covid-19 namun tidak dihitung sebagai kematian Covid-19.

"Jumlah kematian itu sangat tinggi, tetapi mereka tidak dihitung sebagai kematian akibat virus korona," katanya.

“Kami menerima bahwa jumlah kematian akibat virus corona jauh lebih tinggi daripada data publik administrasi distrik.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 2 Mei 2021: Jadi Penyebab Bu Nawang Jatuh, Bu Sari Bertekad Sakiti Dewa

Mayat yang kami lihat menumpuk di krematorium itu kebanyakan adalah orang-orang yang menjalani perawatan di rumah, lalu meninggal di sana.

Jumlah kematian tersebut juga tinggi tetapi kebanyakan tidak tercatat dalam data resmi. Tingkat pengujian di sini sangat rendah dibandingkan dengan kebutuhan," tambah dia.

Seorang matematikawan India, Murad Banaji bahkan menyebut bahwa kematian kematian akibat Covid-19 di India sesungguhnya mencapai tiga kali lipat dari jumlah yang diumumkan selama ini.

Baca Juga: Tanggapi Covid-19 Melonjak, Mardani Ali Sera: Pemimpin Harus Beri Contoh seperti Tak Menghadiri Pesta

Kegagalan India kata Murad dalam hal pelaporan data kasus ini dinilai bakal dapat menghambat dalam penyiapan vaksin dan tentu saja penanganan Covid-19 di negara itu di masa yang akan datang.

“Jika kita tidak memiliki data untuk sepenuhnya memahami apa yang terjadi dengan pandemi ini sekarang,” kata Banaji.

 “Bagaimana mungkin India mempersiapkan masa depan?” tutupnya.***

 

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x