Presiden Jokowi Dinyatakan Mengalami Penuaan Sangat Jelas oleh Pakar Psikologi Forensik Ini

- 29 Mei 2021, 20:05 WIB
Presiden Joko Widdo (Jokowi).
Presiden Joko Widdo (Jokowi). /Ahmad Fiqi Purba/BPMI Satpres

GALAMEDIA – Pada Hari Lanjut Usia (Lansia) Nasional yang diperingati hari ini, Sabtu 29 Mei, pakar psikologi forensik Reza Indagiri Amriel menyampaikan harapan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Reza mengatakan, mengacu UU Kesejahteraan Lansia, orang yang disebut lansia adalah yang berusia di atas 60 tahun.

Ia lalu menuturkan, kurang dari 30 hari ke ke depan, Jokowi akan memasuki gerbang usia lansia. Jokowi diketahui akan berulang tahun ke 60 pada 21 Juni 2021 mendatang.

"Hari ini Hari Lansia Nasional dan kurang dari 30 hari ke depan, Jokowi juga akan berada di gerbang usia lansia," kata Reza dilansir melalui berbagai sumber.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Cimahi Bubarkan Kegiatan Pembagian Rapor di Salah Satu SMA

Maka semakin sahlah bagi Jokowi, kata Reza, untuk menunjukkan kepeduliannya pada warga lansia.

Hal ini bukan karena Jokowi adalah presiden tetapi karena ia tahun ini akan memasuki kategori itu.

"Semakin sahlah bagi Jokowi untuk unjuk kepedulian pada warga lansia. Bukan semata karena Jokowi adalah presiden, tetapi juga karena Jokowi tahun ini termasuk dalam kategori lansia," terangnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, publik layak memberi perhatian lebih pada Jokowi karena lansia dianggap sebagai usia dengan berbagai kerentanan.

Baca Juga: Tokoh Papua Christ Wamea: Tahun 2004 Hingga 2014 Saat Demokrat Berkuasa, Indonesia Baik-baik Saja

Selain membahas mengenai Jokowi yang akan memasuki usia lansia, Reza juga membahas mengenai penuaan yang dialami presiden ke tujuh Indonesia itu.

Reza mengatakan bila membandingkan foto resmi Presiden Jokowi antara 2014 dan 2019, memang terlihat penuaan pada wajahnya.

Penuaan itu kata Reza tampak dari kantung mata yang menebal hingga garis sekitar bibir dan pipi bawah pun makin banyak dan dalam.

Kemudian, celah antara leher dan kerah depan juga tak ada lagi akibat kulit leher yang mengendur.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Akan Tindak Tegas Penyebar Fitnah Soal Donasi, Aktivis: Kalau Korupsi Mereka Tak Bersuara

Selanjutnya, Reza menyoroti rambut Jokowi yang memang tidak berubah warna, namun ia menduga Jokowi menggunakan zat pewarna rambut.

"Warna rambutnya antara 2014 dan 2019 memang tetap sama. Tetapi kita bisa tebaklah, seperti banyak dilakukan lansia lainnya, itu rekayasa zat pewarna," ucapnya lagi sedikit tertawa.

Dari bagian mata, kata Reza, setidaknya Jokowi sampai saat ini tidak berkacamata, ia menilai Jokowi rajin mengkomsumsi vitamin.

Lalu ia menerangkan, penuaan terjadi begitu cepat karena begitu banyak beban dan stress yang dipikul oleh seorang kepala negara. Teori ini disebut accelerated aging theory, katanya.

Baca Juga: Pencucian Uang Bisa Hancurkan Integritas Sistem Keuangan

"“Bahkan, untuk setiap satu tahun yang dilalui presiden, dampaknya terhadap penuaan adalah setara dengan dua tahun," imbuhnya.

Namun Reza juga mengatakan, stressnya Jokowi jangan dipandang negatif, sebab presiden memang harus stres dan itulah tanda ia memang bekerja dengan baik.

"Stres adalah penanda betapa Jokowi menyelami statusnya sebagai orang yang diasumsikan paling bertanggung jawab atas kehidupan ratusan juta manusia di Indonesia," ungkap Reza.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x