Jokowi Tidak Hadiri Pengukuhan Megawati, Rocky Gerung: Menghindarlah Dengan Cara Elegan

- 14 Juni 2021, 16:28 WIB
Rocky Gerung.
Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

 

GALAMEDIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui tidak hadir saat Megawati Soekarno Putri diberi gelar sebagai Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) oleh Universitas Pertahanan (Unhan) pada Jumat, 11 Juni 2021 lalu.

Alih-alih hadir di sana, Jokowi justru melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah guna memantau jalannya vaksinasi dan didampingi langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Secara politik, banyak tokoh ternama menilai, tindakan Jokowi ini dianggap tidak sopan terhadap ketua umum PDIP yang cukup berjasa baginya.

Baca Juga: Soroti Harga Tanah di Daerah Ini, Prof Ayang: Masak Lebih Murah dari Jajanan!

Pengamat politik, Rocky Gerung pun turut memberikan tanggapannya terkait hal ini. Senada dengan penilaian kebanyakan orang, Rocky juga menanggap Jokowi tidak sopan dengan tidak hadir dalam pengukuhan itu.

“Saya kira tidak sopan, presiden bagaimana pun tidak sopan,” ucapnya dilansir melalui Youtube Rocky Gerung Official, Senin, 14 Juni 2021.

Meskipun saat ini ada ketegangan antara mereka berdua, namun Rocky tetap menilai bahwa Jokowi menghindar dari Megawati itu tidak sopan.

“Walaupun kita tau bahwa politik Indonesia hari-hari ini diwarnai oleh ketegangan antara Jokowi sebagai presiden dan Ibu Megawati sebagai ketua partai,” tuturnya.

“Tapi menghindar dari Ibu Mega yang sedang menambahkan lembar baru dalam hidupnya itu jadi guru besar, itu tidak sopan,” sambungnya.

Baca Juga: Dituding Lobi Jokowi Agar Menantu Jadi Panglima TNI, Eks Kepala BIN: Begitu Hina

Karena kegiatan vaksinasi itu bisa dilakukan berulang, kata Rocky, sementara pengukuhan tersebut hanya dilakukan sekali. Sehingga terlihat Jokowi lebih mementingkan Ganjar ketimbang Megawati.

“Ini kelihatannya, Pak Jokowi ini lebih mementingkan biografi Ganjar Pranowo dari pada biografi Ibu Mega. Ibu Mega ini betul-betul satu peristiwa yang hanya sekali dalam seumur hidup,” kata Rocky.

Dalam hal ini, Rocky menilai, tidak ada penghormatan Jokowi terhadap Megawati sebagai orang yang berjasa dalam karir politiknya.

“Jadi tidak terlihat penghormatan presiden pada orang yang berjasa yang membuat presiden memungkinkan dia jadi presiden,” jelasnya.

Ahli filsuf ini menduga ada kesombongan atau sinyal dari Jokowi yang hendak lepas dari Megawati.

Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta 14 Juni 2021: Papa Surya Pingsan! Elsa Minta Maaf

“Jadi sangat tidak etis presiden tidak hadir, presiden itu kader PDIP, bagian dari rezim Soekarno, dan itu entah kesombongan atau semata-mata sinyal bahwa dia ingin lepas dari Megawati,” ungkap Rocky.

Bahkan Rocky menilai sikap politik Jokowi dangkal karena tindakan tersebut.

“Kalau itu soal politik, nanti lah, tapi tetap saya anggap, ketidakhadiran presiden itu satu sikap yang tidak dewasa, apalagi langsung bikin kontras terkait Ganjar, ini dangkal sikap politiknya itu,” pungkasnya.

Rocky menuturkan, Jokowi seharusnya menghindar dengan cara elegan, bukan menghindar dengan mendekati Ganjar yang saat ini sedang berkonflik dengan Megawati.

“Sinyal ini memperlihatkan bahwa istana atau Jokowi memang ingin menghindar. Nah kalau mau menghindar bukan dengan cara ini, menghindar lah dengan cara yang elegan, bukan menghindar tapi mendekat pada orang yang sedang dimusuhi oleh Ibu Megawati,” terangnya. ***

 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x