Network
GALAMEDIA - Pemerintah Kabupaten Sumedang belum bisa memastikan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, yang rencananya akan digelar pada tanggal 8 September 2021.
Situasi itu menyusul reproduksi Covid-19 di Kabupaten Sumedang masih cukup tinggi, dengan kategori PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 3.
"Dengan berbagai pertimbangan dan kajian yang melibatkan pihak terkait termasuk unsur akademisi, Pilkades serentak bisa terlaksana jika Kabupaten Sumedang masuk dalam kategori PPKM Level 2," kata Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dalam arahannya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Sosialisasi Tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahun 2021 secara virtual, Rabu 4 Agustus 2021.
Sebenarnya sambung Dony, Sumedang berada di zona orange atau level tiga menuju level dua. Tetapi karena masuk Aglomerasi Bandung Raya, maka Sumedang harus mengikuti kebijakan pusat.
Baca Juga: Gagal Total di Euro 2020, Belanda Tunjuk Louis van Gaal Sebagai Pelatih Baru
Sumedang sudah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam penyelenggaraan Pilkades di era pandemi. Karena itu, hanya tinggal menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan persiapan yang matang ketika sudah masuk kategori PPKM Level 2.
Bupati minta DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) harus melakukan persiapan. Baik administrasi maupun kesiapan lainnya. Sehingga ketika Sumedang masuk di level dua sudah ada akselerasi tinggal dieksekusi. "Itu harus dipersiapkan secepatnya," tandas Dony.
Menurut Bupati, ada tiga indikator pelaksanaan Pilkades serentak bisa berjalan dengan sukses. Pertama, yaitu Pilkades berjalan dengan aman, damai dan tertib. Kedua, antusia pemilih meningkat dan tertib administrasi, ketiga aman dan terhindar dari Covid-19.
"Legacy kita setiap perhelatan apapun mau Pilpres, Pilgub, Pilkada selalu tertib dan kondusif, tidak ada pertikaian. Saya minta ini harus pertahankan. Untuk itu sukses penyelenggaraan, Pilkadesnya aman, tingkat partisipasi meningkat, sukses administrasi tidak ada dampak hukum dan aman dari covid-19," ungkapnya.
