Garuda Indonesia Terlilit Masalah Keuangan, Erick Thohir Diminta Mengambil Keputusan Terbaik

- 10 Agustus 2021, 13:41 WIB
Pesawat terbang Garuda Indonesia.
Pesawat terbang Garuda Indonesia. /Tangkapan layar/Instagram/@garuda.indonesia

GALAMEDIA - Maskapai pelat merah, Garuda Indonesia saat ini masih terlilit kesulitan keuangan.

Serikat Karyawan Garuda Indonesia Bersatu meminta dukungan kepada Menteri BUMN Erick Thohir agar bisa menyelamatkan maskapai tersebut.

"Saat ini ada dua permasalahan utama Garuda Indonesia yang harus menjadi perhatian para pengambil keputusan. Pertama permasalahan keuangan, terutama utang yang cukup besar ditambah lagi dengan menurunnya kinerja operasional akibat dari dampak Covid-19," kata Koordinator Sekber Garuda Indonesia Bersatu, Tomy Tampatty dalam siaran pers, Selasa, 10 Agustus 2021.

"Kedua adalah permasalahan fundamental bisnis yang perlu ditata kembali dan dikelola secara optimal guna mengoptimalisasi pendapatan," lanjutnya.

Baca Juga: Memanas Lagi, Perwakilan 75 Pegawai KPK Gugat Hasil TWK ke Komisi Informasi Pusat

Karena itu, tambah Tomy, sangat dibutuhkan orang yang sangat mengerti di bidang bisnis penerbangan.

Menurut dia, manajemen melakukan kesalahan asumsi bahwa masalah Garuda Indonesia hanya masalah keuangan semata, termasuk restrukturisasi utang sebagai pilar utamanya.

Ia menilai manajemen tidak fokus pada masalah fundamental bisnis untuk menciptakan laba.

Seperti dalam hal ketepatan memilih alat produksi, ketepatan memilih rute yang diterbangi, dan ketepatan people process technology yang dijalankan sehingga bisnis menjadi untung.

Baca Juga: Bulan Muharram, Sinergi Foundation Ajak Hijrah Finansial dengan Berwakaf Uang

"Ke depan kita juga perlu mengembangkan ecosystem aviasi dan pariwisata ini dalam suatu strategi bertahan dan tumbuh melalui kolaborasi dan sinergi yang kuat antar BUMN/BUMD, swasta, UMKM dan pemerintah serta semua pemangku kepentingan," paparnya, dilansir Antara.

Tomy berharap Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan menyelamatkan flag carrier Garuda Indonesia khususnya dalam restrukturisasi utang.

"Kiranya Bapak Menteri BUMN memilih opsi satu atau tanpa PKPU sebagaimana opsi tersebut mendapat dukungan penuh dari Komisi VI DPR-RI, mengingat sejak awal direktur utama dan jajaran direksi Garuda Indonesia lebih memilih penyelesaian melalui opsi dua atau melalui proses PKPU," tuturnya.

Baca Juga: Usulan Siti Fadilah Supari Didengar Jokowi? Presiden Siapkan Strategi Baru Untuk Beradaptasi dengan Covid-19

"Dalam RUPS tanggal 13 Agustus 2021 nanti, kiranya Bapak Menteri BUMN dapat mengambil keputusan yang terbaik untuk menjaga kelangsungan flag carrier Garuda Indonesia," lanjut Tomy.

Sekber Garuda Indonesia Bersatu terdiri dari Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG), dan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI).***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x