Network
GALAMEDIA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Roy Suryo turut menyoroti aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, Presiden Jokowi membagikan sejumlah sembako kepada masyarakat.
Sembako tersebut merupakan bagian dari bantuan sosial (bansos), yang dibagikan secara langsung oleh Jokowi menggunakan mobil.
Pembagian bantuan sosial atau bansos dari Presiden Jokowi dilakukan di Terminal Grogol, Jakarta Barat dan berujung kerumunan.
Menanggapi hal itu, Roy Suryo lantas angkat suara mengenai aksi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Melalui akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2, mantan Menpora tersebut menilai bahwa pembagian tersebut merupakan suatu hal yang baik.
Baca Juga: TikTok Tingkatkan Fitur Keamanan serta Privasi bagi Pengguna Usia Remaja
Namun, Roy Suryo khawatir pembagian sembako tersebut malah menjadi tumpang tindih dengan bantuan sosial yang diberikan oleh Kementerian Sosial.
“Terjadi lagi dan lagi. Pembagian Bansos dari Presiden sih bagus, meski pendataan masyarakat yang terima perlu dipertanyakan,” ucap Roy Suryo dilansir Galamedia dari akun Twitter @KRMTRoySuryo pada Jumat, 13 Agustus 2021.
“Kalau ‘spontan’ begini, apa tidak tumpang tindih dengan Mensos (Menteri Sosial)?” sambungnya.
Selain itu, Pakar Telematika tersebut paling menyoroti tentang situasi yang ditimbulkan dari adanya pembagian sembako Jokowi itu.
Baginya, pembagian sembako tersebut menjadi sesuatu yang fatal karena telah menimbulkan kerumunan.
“Terus -ini yang Fatal- kerumunan dan rakyat berdesakan saat pembagian,” ujarnya.
“Tanggung jawab Siapa? Ambyar,” tambahnya.
Seperti diketahui sebelumnya, di tengah terjadinya pandemi yang belum juga usai, pemerintah terus berupaya membantu masyarakat dengan menyalurkan berbagai bantuan, dari mulai sembako hingga uang tunai.
Baca Juga: Segar dan Endeus! Resep Praktis Sop Ayam Kampung ala Pak Min Klaten
Presiden Jokowi belum lama ini juga telah membagikan bansos berupa sembako secara langsung kepada masyarakat di sejumlah wilayah, salah satunya di Grogol.
Namun pembagian sembako oleh presiden tersebut malah menuai kritikan dari banyak pihak lantaran berujung pada kerumunan massa.
Selain panjangnya antrean, masyarakat pada akhirnya malah berdesakan hingga membuat presiden terpaksa meninggalkan tempat.
Hal tersebut membuat pembagian bansos jadi tidak merata, karena tak sedikit warga yang sudah mengantri akhirnya malah tidak mendapatkan bagian sembako.***
