Utang Capai 6.625 Triliun, Said Didu: Hanya Dompet Rakyat yang Bisa Menyelamatkan Indonesia

- 3 Oktober 2021, 21:32 WIB
Utang Capai 6.625 Triliun, Said Didu: Hanya Dompet Rakyat yang Bisa Menyelamatkan Indonesia.
Utang Capai 6.625 Triliun, Said Didu: Hanya Dompet Rakyat yang Bisa Menyelamatkan Indonesia. /Said Didu/Twitter.com/@msaid_didu

GALAMEDIA – Tokoh nasional, Muhammad Said Didu (MSD) menyoroti utang pemerintah yang saat ini mencapai Rp 6.625 triliun.

Sebagaimana diketahui, total utang pemerintah per Agustus 2021 lalu tercatat telah mencapai Rp 6.625 triliun.

Hal ini disampaikan setelah pemerintah dan DPR menyetujui PPN naik menjadi 11 persen pada tahun 2022 mendatang dan akan dinaikkan menjadi 12 persen pada tahun 2025.

MSD menilai hanya dompet rakyat yang bisa menyelamatkan negara dari lingkaran utang besar tersebut.

Baca Juga: Manajer Sepak Bola PON Jabar Bangga Timnya Lolos ke 6 Besar PON XX Papua

“Saya melihat sekarang bahwa hanya dompet rakyat yang bisa menyelamatkan negara dari jebakan utang, itu sudah terjadi, terlalu cepat,” ujarnya melalui kanal Youtube MSD Minggu, 3 Oktober 2021.

MSD mulanya berpandangan tambahan utang sebesar Rp 4.000 triliun oleh pemerintah akan digunakan untuk meningkatkan ekonomi negara.

“Pikiran saya, utang itu awalnya dengan tambahan Rp 4.000 triliun akan meningkatkan pendapatan rakyat, akan meningkatkan pendapatan negara, akan meningkatkan ekonomi, industri, jasa, sehingga pmerintah mendapatkan penghasilan negara dari peningkatan, bukan dari dompet rakyat,” tuturnya.

Baca Juga: Popularitas Squid Game Justru Bikin Netflix Kena Sanksi di Korea Selatan

Namun sayangnya, ribuan triliun utang yang dimiliki pemerintah justru tidak menyebabkan pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

“Ternyata utang ini tidak menyebabkan pertumbuhan ekonomi, tidak menyebabkan pertumbuhan industri, perluasan kerja, terus utang ini jadi apa? Ternyata malah pengangguran bertambah, industri tidak bertumbuh,” imbuhnya.

Selain itu, utang yang kian menggunung, kata MSD, tidak digunakan untuk menambah penguasaan negara terhadap Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia.

Pemerintah justru mengundang investor asing untuk mengelola sumber daya alam yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Sudjiwo Tedjo: Sejarah Poros Maritim Ada di Ratu Kalinyamat

Hal ini sontak membuat MSD heran dengan pemerintah.

“Yang menarik adalah utang ini juga ternyata bukan untuk menambah penguasaan negara terhadap sumber daya alam, karena malah mengundang investor asing masuk mengambil SDA. Jadi utang ini untuk apa?” ungkapnya.

Di akhir pendapatnya, MSD menilai utang yang dimiliki pemerintah hanya digunakan untuk prestasi politik pencitraan, dan justru membebani dompet rakyat.

“Sehingga menurut saya, betul-betul utang ini sudah digunakan untuk hanya prestasi politik pencitraan, yang ujungnya membebani dompet rakyat,” pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x