Indonesia Darurat Covid-19, Kasus Omicron di RI Meningkat jadi 254 Orang, Ketua Satgas: Waspada!

- 5 Januari 2022, 16:21 WIB
Ilustrasi Omicron.
Ilustrasi Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch

GALAMEDIA - Kabar mengejutkan kembali menghampiri Tanah Air, diketahui Indonesia sampai saat ini belum 100 persn terbebas dari penularan covid-19.

Belum usai berjuang melawan covid-19, kini Indonesia dihadapkan pada perjuangan panjang melawan covid-19, lantaran kini Indonesia terpapar covid-19 varian Omicron.

Belum lama ini, Ketua Satgas Covid-19 IDI, Profesor Zubairi Djoerban menyoroti meningkatnya kasus Omicron di Indonesia.

Melalui akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Ketua Satgas tersebut nampak mengingatkan bahwa kini jumlah kasus covid-19 varian Omicron di RI bertambah menjadi 254 kasus per 4 Januari 2022.

Baca Juga: Jadi Pusat Perhatian, Fuji Kini Banjir Job dari Model Hingga Pemain Sinetron, Haji Faisal: Memang Sibuk

Padahal menurut Profesor Zubairi Djoerban, kasus Omicron di Indonesia sehari sebelumnya masih 152 orang, itu artinya ada tambahan 92 kasus.

“Indonesia tidak punya alasan untuk tidak waspada terhadap Omicron,” terangnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @Profesor Zubairi pada Rabu, 5 Januari 2022.

Lebih jauh, Profesor Zubairi juga nampak mengkhawatirkan kecepatan penyebaran Omicron.

Sementara tingkat vaksinasi dosis kedua di Indonesia masih terbilang rendah.

“Tingkat vaksinasi dosis kedua yang baru 54,79 persen,” tulisnya.

Baca Juga: Tak Masuk Akal, Herry Wirawan Akui Khilaf Perkosa Belasan Santriwati, HNW: Kejahatan Kemanusiaan, Keji!

Menurut Zubairi Djoerban, Indonesia harus bercermin dari situasi di Amerika Serikat, Inggris, dan benua Eropa.

Di sejumah negara di luar negeri i kewalahan menghadapi kasus Omicron yang menyebar dengan cepat.

Zubairi Djoerban mencontohkan perkembangan kasus Omicron di Inggris yang cepat.

Omicron menginfeksi 90 persen dari 180 ribu kasus Covid-19 yang terjadi di Inggris.

Baca Juga: Respons Omongan Ferdinand Hutahaean Soal 'Tuhanmu Lemah', Wakil Ketua MUI Buka Suara

Omicron juga menginfeksi 18 ribu tenaga kesehatan hanya dalam waktu seminggu.

Akibatnya, meski tempat tidur di rumah sakit cukup, jumlah tenaga kesehatan jauh berkurang.

Kondisi tersebut menurutnya mengancam keselamatan pasien Covid-19 dan non-Covid-19 yang memiliki gejala serius.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah