Aa Gym Sebut Istilah Radikal dan Intoleran Muncul Setelah Kasus Penistaan Agama yang Menyeret Ahok

- 17 Februari 2022, 22:32 WIB
  Aa Gym.
Aa Gym. /Instagram @aagym/

GALAMEDIA - Pendakwah kondang tanah air, Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym buka suara mengenai maraknya istilah radikal dan intoleran.

Aa Gym mengatakan bahwa selama menjadi pendakwah ia tak pernah menemukan istilah radikal dan intoleran tersebut.

Hal itu dikarenakan ia menganggap bahwa istilah radikal dan intoleran itu baru muncul dalam beberapa tahun terakhir.

Pernyataan Aa Gym itu disampaikan saat ia dimintai pendapat mengenai maraknya istilah radikal dan intoleran oleh Karni Ilyas.

"Aa dakwah sudah sangat lama ya, kenal juga dengan banyak pihak, kata radikal ini sebetulnya baru datang akhir-akhir ini saja," ucap Aa Gym, dikutip Galamedia dari channel Youtube Karni Ilyas, Kamis 17 Februari 2022.

Baca Juga: PKS Terburu-buru Tetapkan Wali Kota Bandung Definitif? Iman Lestariyono: Ikuti Mekanisme yang Ada

Aa Gym lantas menyebut bahwa istilah radikal dan intoleran mulai marak digunakan pasca kasus penistaan agama yang menyeret nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ditambah adanya gerakan 212 juga turut membuat istilah radikal dan intoleran sering disebut-sebut hingga saat ini.

"Kalo gak salah mulainya sesudah ada kejadian dengan pak Ahok. Kemudian ada 212 sehingga entah bagaimana perkataan radikal dan intoleran itu lebih sering disebut-sebut," katanya.

Lebih lanjut, Aa Gym membantah persepsi sejumlah pihak yang sering menyebut bahwa di Indonesia terdapat ulama-ulama radikal dan intoleran.

Ia mengatakan bahwa ulama-ulama memang radikal dan intoleran, maka menurutnya Indonesia sudah hancur berantakan.

"Saya sendiri tidak merasa radikal tidak juga merasa intoleran, karena kalau nyata umat Islam banyak seperti itu negara ini sudah berantakan," lanjutnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Tak Serius Tangani Banjir, Francine Widjojo: Ke Depan Pemprov DKI Harus Lebih Serius

Seakan ingin membuktikan bahwa tak ada ulama yang radikal di tanah ari, Aa Gym pun menyinggung soal adanya gerakan 212.

Menurut Aa Gym, dari adanya gerakan 212 itu bisa dilihat bahwa ulama-ulama dan umat Islam memang tidak radikal dan intoleran.

Hal itu semakin nyata saat Aa Gym menyebut bahwa setiap gerakan 212 selalu berlangsung damai tanpa adanya kerusuhan ataupun kekacauan.

"Terbukti qodarullah, kita pernah lihat di Indonesia walaupun saya bukan penggagasnya ya, 212 kemarin itu dengan segitu banyaknya kan tidak ada kekacauan sedikitpun," tuturnya.

"Tidak ada kekerasan, jangan kepada yang lain yan rumput saja tidak ada berani yang menginjak begitu ya," sambungnya.

Karena itu, Aa Gym menegaskan bahwa tak ada hal yang harus dikhawatirkan dari gerakan 212 tersebut.

"Jadi sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x