GALAMEDIA – Lembaga survei Litbang Kompas menyatakan 73,9 persen publik puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin lantas keheranan dengan hasil tersebut, padahal kondisi ekonomi Indonesia saja belum stabil.
Bahkan, kata Ujang Komarudin, akhir-akhir ini masyarakat juga tengah dihadapkan dengan berbagai permasalah, yakni langkanya minyak goreng dan melonjaknya harga kedelai.
Tak sampai di situ, kebijakan pemerintah terkait pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) usia 56 tahun juga semakin membuat Ujang Komarudin keheranan.
“Itu kok bisa tingkat kepuasannya meningkat?” ujarnya kepada wartawan dilansir Galamedia Kamis, 24 Februari 2022.
Dari sejumlah kebijakan yang kebanyakan ditentang masyarakat, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini mengatakan seharusnya tingkat kepuasan tidak meningkat.
Menurut Ujang, siapapun yang mendengar kabar kenaikan kepuasan kinerja Jokowi pun pasti akan terkejut.
Oleh karena itu, dia menilai bahwa survei itu sengaja ditinggikan agar seolah rakyat percaya pada pemerintahan Jokowi.