Network
GALAMEDIA - Invasi yang dilancarkan Rusia kepada Ukraina membuat sebagian besar dunia marah dan mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menghentikan serangan tersebut.
Namun, Putin tetap bersikeras untuk terus menyerang Ukraina dan atas serangannya itu sebagian besar wilayah Ukraina porak poranda.
Menurut kementerian kesehatan Ukraina, serangan Rusia tersebut telah menewaskan lebih dari 350 warga sipil sejak awal invasi dilancarkan.
Baca Juga: Rusia dan Vladimir Putin Setuju Stop Invasi ke Ukraina dengan Syarat Ini, Perang Bakal Berakhir?
PBB lalu mengatakan setidaknya 368.000 orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, dan sebagian besar mengungsi ke Polandia.
Untuk membantu Ukraina, sejumlah negara pun akhirnya mengirimkan bantuan militer ke Kyiv demi melawan Rusia.
Terdapat 13 negara besar yang turut mengirimkan bantuan militer ke Kyiv, di antaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Belgia, Portugal, Kanada, Republik Ceko, Perancis, Jerman, Yunani, Romania, Spanyol, Swedia, dan Belanda.
Baca Juga: Bukan Hanya di Piala Dunia, Atlet Rusia Lainnya Bisa Kena Imbas Akibat Invasi Rusia ke Ukraina
Amerika Serikat sendiri dibawah kepemimpinan Presiden Joe Biden telah memberikan bantuan senjata tambahan untuk militer Ukraina. Bantuan senjata tambahan tersebut senilai $350 juta dari stok AS ke Ukraina.
Ukraina sendiri telah meminta kepada Amerika Serikat senjata anti-tank Javelin dan rudal Stinger untuk menembak jatuh pesawat Rusia.
Kemudian, melalui Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan bahwa Inggris telah mengambil keputusan untuk memasok Ukraina dengan sistem senjata pertahanan anti-armor ringan.
Baca Juga: Sinopsis Aku Bukan Wanita Pilihan 1 Maret 2022: Kacau! Radit Datangi Rangga Saat Menggendong Anak Tiara
Pada hari Rabu lalu, Downing Street menjanjikan dukungan militer ke Ukraina, termasuk senjata pertahanan yang mematikan.
“Mengingat perilaku yang semakin mengancam dari Rusia dan sejalan dengan dukungan kami sebelumnya, Inggris akan segera memberikan paket dukungan militer lebih lanjut ke Ukraina," kata Perdana Menteri Boris Johnson
Lalu Perancis telah mengirim bantuan berupa peralatan militer serta bahan bakar atas permintaan Ukraina sebelumnya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Maret 2022: Reyna Pilih Nino Ketimbang Al Saat Tahu Fakta Sebenarnya
Belanda sendiri akan memasok roket pertahanan udara dan sistem anti-tank atas permintaan Ukraina.
Sebelumnya, Ukraina meminta bantuan Belanda untuk mengirimkan 200 roket pertahanan udara Stinger dengan cepat dan 50 senjata anti-tank 'Panzerfaust 3' dengan 400 roket.
Jerman akan memasok Ukraina dengan 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal permukaan-ke-udara Stinger dari saham Bundeswehr untuk pertahanan melawan Rusia.
Baca Juga: FIFA dan UEFA Tendang Rusia dari Dunia Sepakbola, Termasuk Piala Dunia dan Kompetisi Eropa
Kanada mengirim persenjataan militer mematikan ke Ukraina dan meminjamkan setengah miliar dolar Kanada ($394 juta) kepada Kyiv untuk membantu mempertahankan diri.
Swedia pun melanggar sikap netral bersejarahnya dengan mengirim 5.000 roket anti-tank ke Ukraina serta ransum lapangan dan pelindung tubuh.
Belgia, Portugal, Yunani, Romania, dan Spanyol pun turut memberikan bantuan militer berupa pelindung tubuh dan persenjataan militer untuk melawan Rusia.***
