Akibatkan Sawah Kering, Ratusan Warga Tolak Monopoli Air Sungai Untuk Pabrik Tekstil

- 17 Maret 2022, 21:58 WIB
Warga berkumpul di aula Desa Sindanggalih, guna beraudiensi dengan pihak perusahaan tekstil yang akan membuat sodetan untuk mengalirkan air sungai ke dalam pabrik  Kamis 17 Maret 2022. Ade Hadeli/Galamedia//
Warga berkumpul di aula Desa Sindanggalih, guna beraudiensi dengan pihak perusahaan tekstil yang akan membuat sodetan untuk mengalirkan air sungai ke dalam pabrik Kamis 17 Maret 2022. Ade Hadeli/Galamedia// /

GALAMEDIA - Ratusan warga Desa Sidanggalih Kec. Cimanggung, Kab.Sumedang menolak adanya monopoli air sungai di area hulu untuk kepentingan perusahaan tekstil yang berdiri di wilayah Cimanggung dan Rancaekek.

Untuk menyuarakan aspirasinya, mereka berkumpul i aula Desa Sindanggalih, guna beraudiensi dengan pihak perusahaan tekstil Kamis 17 Maret 2022.

Dikesempatan itu, warga menyatakan penolakan terhadap upaya perusahaan yang membuat sodetan, agar air sungai mengalir ke dalam pabrik (perusahaan).

Perusahaan dimaksud adalah PT Pajajaran Internusa Tekstil. Perusahaan itu perlu pasokan air dan berencana mengambil air dari area hulu sungai Cimande, sungai yang selama ini menjadi tumpuan irigasi para petani penggarap sawah, di wilayah tersebut.

"Saya bertani sudah dari tahun 1965. Baru sekarang ini sawah saya di daerah Pakuluran mengalami kekeringan. Bahkan dua musim, sawah kami tidak bisa ditanami padi. Kami menggantinya dengan menanam singkong. Itu karena sawah kami kering saat musim kemarau," kata Usen, warga Dusun Bangkir, Desa Sidanggalih.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2022, Berikut Ini 7 Buah yang Wajib Dikonsumsi Saat Bulan Puasa, Agar Tidak Lemas

Menurutnya, aliran sungai itu yang mengalir ke saluran rigasi memang bak aorta yang memberi kehidupan bagi para penggarap sawah. Dari Pakuluran misalnya, saluran irigasi mengalir ke daerah Desa Cihanjuang kemudian ke Desa Sukadana.

"Jika dikasih uang seberapa pun agar setuju, saya tidak akan pernah setuju. Biarkan kami menggarap sawah kami. Sebab tidak diambil perusahaan saja air sungai sudah kering saat kemarau, apalagi kalau diambil," tandas Usen.

Hal senada disampaikan Uju Komarudin, Ketua RW01 Desa Sindanggalih. Dia menolak rencana PT Pajajaran Internusa Tekstil itu. Menurut Uju, inti penolakan warga adalah adanya ancaman kekeringan pada lahan sawah disekitarnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x