Menko PMK Muhadjir Effendy Buka Rakornas Bidang Perpustakaan 2022

- 29 Maret 2022, 17:20 WIB
Menko PMK, Muhadjir Effendy pada Pembukaan Rakornas Bidang Perpustakaan 2022.
Menko PMK, Muhadjir Effendy pada Pembukaan Rakornas Bidang Perpustakaan 2022. /

GALAMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy membuka Rapat Kerja Nasional Bidang Perpustakaan 2022 yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta.

Pembukaan Rakornas Perpustakaan 2022 ini ditandai dengan pemukulan gong, Menko PMK didampingi oleh Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menyatakan Rakornas Perpustakaan yang mengangkat tema "Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional" ini dibuka secara resmi. Sesi ini dilanjutkan dengan beragam diskusi menarik seputar persoalan dan tantangan literasi di Indonesia.

Usai pembukaan, Muhadjir Effendy yang juga didaulat menjadi Pembicara Kunci dalam sesi Rakornas Perpustakaan 2022 ini menyampaikan bahwa untuk mewujudkan manusia yang berkualitas dan berdaya saing, maka pembangunan manusia harus didasarkan pada layanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan produktivitas dan pembentukan karakter.

Menurutnya dalam era digital ini arus informasi sudah sangat mudah dijangkau, bahkan dunia mengalami sumber-sumber belajar yang melimpah ruah, dan begitu mudahnya untuk mengakses sumber belajar itu.

Baca Juga: Musrembang KBB Tahun 2023: Ruang Prioritas Pada Upaya Pengembangan Klaster Ekonomi dan Revitalisasi Industri

Karena itu, Ia mendukung penuh Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2022 yang mengambil tema digitaslisasi ini, karena masalah dan tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini adalah seputar perilaku masyarakat di dunia maya.

"Sekarang problemnya justru nilai, poblem aksiologi. Karena itu sekarang harus pandai betul memilih bahan belajar. Karena bahan belajar itu tersedia begitu sangat lengkap, bahkan bercampur aduk dengan sampah," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 Maret 2022.

Dikatakannya kegagalan banyak orang dalam belajar adalah kegagalan memilah informasi yang tepat, terutama dari handphone masing-masing.

"Tugas kita sekarang adalah bagaimana bisa mengais dan mencari informasi yang bernilai dalam bak sampah, terutama sampah virtual," terangnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x