21,9 Juta Keluarga Berisiko Stunting, BKKBN Kerahkan Tim Pendamping Keluarga

- 12 Mei 2022, 16:54 WIB
Perwakilan tim pendamping keluarga saat menyatakan ikrar penanganan pencegahan stanting pada Apel Siaga TPK Bergerak di Alun-alun Subang./Dally Kardilan/Galamedia
Perwakilan tim pendamping keluarga saat menyatakan ikrar penanganan pencegahan stanting pada Apel Siaga TPK Bergerak di Alun-alun Subang./Dally Kardilan/Galamedia /

Baca Juga: Cegah Penyakit Mulut dan Kuku Hewan, DKPP Jabar Bentuk Unit Respon Cepat

Kepala BKKBN selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menyatakan kalau TPK pun akan memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mulai dari edukasi prakonsepsi untuk calon pengantin.

Dalam hal ini, calon pengantin diharapkan melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengetahui kondisi hemoglobin (Hb) dalam darah, pengukuran tinggi dan berat badan serta lingkar lengan atas.

Sasaran utama TPK adalah para calon-calon pengantin, ibu hamil dan ibu pasca persalinan, ibu menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan.

Nantinya, TPK ini mendeteksi dini faktor risiko stunting baik sensitif maupun spesifik berdasar data yang dia miliki, melakukan pendampingan dan survei, memfaslitasi terhadap apapun pelayanan rujukan serta pendampingan bantuan sosial.

“Tim pendamping keluarga mengawal mulai dari yang mau hamil, mereka yang hamil dan mereka baru punya bayi agar bisa dicegah tidak menimbulkan stunting baru, dan bertanggung jawab untuk memastikan keluarga-keluarga yang dipetakan sebagai keluarga yang berisiko melahirkan bayi stunting mendapatkan dukungan yang merupakan haknya,” jelas Hasto.

Baca Juga: Dapat Perhatian Ridwan Kamil, Impian Mak Esih Tinggal di Rumah Layak Huni Segera Terwujud

Subang Bantu Motor
Sementara Bupati Subang, H.Ruhimat memastikan komitmennya untuk menjadikan Subang zero stunting. Sebab angka stunting di Subang versi nasional sebanyak 12 persen. Namun sebenarnya hanya 2 persen.

Untuk mencapai zero stunting, Pemda Subang memberikan perhatian kepada pendamping keluarga. Salah satunya dengan melengkapi sebanyak 253 unit kendaraan roda dua atau motor kepada para pendamping di setiap desa/kelurahan.

Dijelaskan kalau kendaraan operasional itu diberikan secara bertahap. Tahun lalu sudah diberikan 50 unit, sementara tahun ini sudah 25 unit."Kendaraan operasional ini untuk membantu para petugas di lapangan agar Subang zero stunting,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah