Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah, Menjaga Kepunahan Bahasa Daerah dengan Menulis

- 26 Juli 2022, 09:14 WIB
Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah./Kiki Kurnia
Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah./Kiki Kurnia /

“Ini kegiatan pelatihan ketiga atau terakhir setelah pelatihan dengan para pengawas dari Dinas Pendidikan dan guru utama SD se-Jawa Barat. Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat akan melakukan pemantauan terkait penyelenggaraan revitalisasi bahasa daerah sebagai tindak lanjut dari kegiatan pelatihan ini. Pemantauan akan dilakukan hingga awal bulan November 2022, atau menjelang pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu tahun 2022,” tambahnya.

Sedangkan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga memberikan materi tentang konsep dan implementasi program Merdeka Episode 17: Revitalisasi Bahasa Daerah kepada guru-guru SMP tersebut.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Ade Supriadi Wafat, Wali Kota Berduka

Menurut Prof. Amin, hal ini bermula dari kekhawatiran punahnya bahasa daerah di Indonesia. Kemudian lahirlah ide untuk menyelenggarakan rangkaian kegiatan program revitalisasi bahasa daerah sebagai bentuk pemertahanan bahasa daerah di Indonesia.

"Pada tahun 2021, kegiatan ini diselenggarakan di tiga provinsi yaitu, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Selanjutnya, di tahun 2022 ini akan diselenggarakan di 12 provinsi. Selain itu, pada tahun 2023 Indonesia juga dicanangkan akan menjadi co-organizer pada acara International Mother Language Day yang diselenggarakan oleh UNESCO. Kegiatan tersebut direncanakan untuk dapat diselenggarakan pada bulan Februari bertepatan dengan Peringatan Hari Bahasa Ibu," terangnya.

Prof. E. Amin juga membahas terkait fenomena monolingualisme.

“Ini adalah istilah yang saya gunakan terkait fenomena masyarakat dunia yang menjurus pada satu bahasa saja. Bukan hanya digunakan pada keseharian saja, melainkan juga dalam bidang ekonomi. Contohnya, bahasa Inggris yang banyak digunakan padahal bahasa internasional yang ditetapkan oleh PBB tidak hanya bahasa Inggris. Fenomena ini dapat menggerus penggunaan bahasa daerah yang menuju kepunahan bahasa daerah.”

Baca Juga: WASPADA! Sejumlah Kota Besar Diguyur Hujan: Prakirakan Cuaca Hari Ini, Selasa, 26 Juli 2022

Di setiap provinsi setidaknya terdapat lebih dari satu bahasa daerah. Menurutnya, ada tiga model usaha revitalisasi bahasa daerah, yaitu Model A untuk jumlah penutur dominan.

"Pada model ini, revitalisasi dapat dilakukan melalui pembelajaran di sekolah. Selanjutnya, Model B untuk beberapa bahasa daerah yang jumlah penutur yang relatif masih banyak. Sedangkan untuk model C merupakan bahasa yang berisiko punah," terangnya.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x