Sudah Menyebar, Pejabat China Peringatkan Penyakit Jauh Lebih Mematikan dari Virus Corona

- 6 Agustus 2020, 14:55 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /


GALAMEDIA - Pejabat China memperingatkan tentang "pneumonia belum teridentifikasi" yang lebih mematikan dari virus corona (Covid-19). Kini penyakit tersebut menyebar di wilayah Asia.

Wilayah di Kazakhstan telah mengalami lonjakan besar dalam kasus penyakit sejak pertengahan Juni. Kementerian Kesehatan negara itu mengatakan mencatat lebih dari 32.000 kasus jenis pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui antara 29 Juni dan 5 Juli dengan korban jiwa sebanyak 451 orang.

Dilansir Express.co.uk Kamis 6 Agustus 2020, Kedutaan Besar China di Kazakhstan mengatakan negara itu mengalami 1.772 kematian pada paruh pertama tahun ini, beberapa di antaranya adalah warga negara China.

Baca Juga: Koperasi atau BMT Bisa Dapat Dana Bergulir Hingga Rp 100 Miliar dari LPDB

Mereka menggambarkan penyakit itu sebagai "pneumonia yang tidak diketahui" dan memperingatkan kepada warga China di Kazakhstan, pejabat kedutaan mengatakan, "Tingkat kematian penyakit ini jauh lebih tinggi daripada virus korona baru.

Departemen kesehatan negara sedang melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia, tetapi belum mengidentifikasi virusnya.

Warga negara China telah diingatkan agar melindungi diri mereka sendiri dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan dengan virus corona.

Baca Juga: Kaji Gabung BUMN Sektor Penerbangan dan Pariwisata, 8 Bandara Internasional Berpotensi Jadi Hub

Virus ini telah membuat sebagian besar negara memberlakukan lockdown dan memaksa orang untuk memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.

Saul Kisikova, Kepala Departemen Perawatan Kesehatan di ibu kota Kazakhstan berbicara kepada kantor berita negara bagian Kazinform. Dia berkata, "Sekitar 300 orang yang didiagnosis dengan pneumonia dirawat di rumah sakit setiap hari."

Ayzhan Esmagambetova, kepala petugas kebersihan, dilaporkan mengatakan angka kematian akibat pneumonia telah meningkat pada bulan Juni sebanyak empat kali lipat di Kazakhstan. Angka tersebut dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Lagi-Lagi Bikin Ulah, Denny Siregar Nyinyir Habib Rizieq Shihab

Dia mengatakan banyak orang yang jatuh sakit tidak didiagnosis dengan Covid-19.

Di Kazakhstan, ada 53.021 kasus Covid-19 dan 264 kematian akibat virus corona. Negara itu melakukan lockdown pada 16 Maret. Mereka kemudian mencabut banyak pembatasan pada 11 Mei.

Pada hari Ahad kemarin, Presiden negara itu Kassym-Jomart Tokayev memberlakukan pembatasan putaran kedua setelah lonjakan kasusCovid-19 melanda Kazakhstan.

Baca Juga: Ketua MPR Kritik Janji Pemerintah Beri Rp 600 Ribu per Bulan ke Pegawai, Said Didu: Prank Baru Lagi?

Pada hari Kamis ini, 1.962 kasus Covid-19 baru dicatat di Kazakhstan. Ini adalah peningkatan satu hari tertinggi di negara itu.

Presiden Tokayev mengatakan negara itu "sebenarnya menghadapi gelombang kedua virus korona ditambah dengan peningkatan besar dalam kasus pneumonia". Pneumonia adalah infeksi di salah satu atau kedua paru-paru.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x