Israel Tuding Hizbullah Mengincar Amonium Nitrat yang Hancurkan Pelabuhan Beirut

- 8 Agustus 2020, 16:02 WIB
Ledakan meratakan sebagian besar pelabuhan kota, merusak bangunan di seluruh ibukota Beirut ini.(AP)
Ledakan meratakan sebagian besar pelabuhan kota, merusak bangunan di seluruh ibukota Beirut ini.(AP) /

GALAMEDIA - Sebagian wilayah Kota Beirut, Lebanon hancur akibat ledakan dahsyat yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu. Ledakan di Pelabuhan Beirut itu diduga akibat amonium nitrat.

Amonium nitrat merupakan senyawa yang kerap digunakan sebagai salah satu bahan peledak dan pupuk. Dalam jumlah besar, seperti halnya di Beirut, penggunaannya bisa membahayakan hingga menewaskan 178 orang dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.

Amonium nitrat juga diketahui sebagai bahan utama dalam bom yang menghancurkan gedung federal di Oklahoma City pada tahun 1995.

Baca Juga: Seorang dari Rombongan Joko Widodo yang Tergulung Ombak di Bantul Kembali Ditemukan Tim SAR

Kabar terbaru datang dari Israel. Mereka menuding Kelompok Hizbullah sudah lama mengincar amonium nitrat tersebut dan menggunakannya untuk melawan Israel dalam 'Perang Lebanon Ketiga'.

Berdasarkan laporan dari Times of Israel, dalam catatan kasus di Jerman dan Inggris, Hizbullah dilaporkan tertangkap dengan kepemilikan amonium nitrat. Mereka pun berasumsi bahwa organisasi tersebut mengincar bahan serupa yang ada di pelabuhan Lebanon.

Laporan disiarkan beberapa jam setelah pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah memberikan pidato mengenai sanggahan bahwa pihaknya menginginkan amonium nitrat.

Baca Juga: Presiden Ajak Bangsa Indonesia untuk Berdikari Agar Bangkit dari Covid-19

Ia pun menyangkal bahwa kelompok Hizbullah telah menyimpan senjata atau peledak di Pelabuhan Beirut sehingga menambah ledakan beberapa waktu lalu itu semakin besar.

Nasrullah menegaskan, pihaknya tak berhubungan dengan ledakan tersebut khususnya kepemilikan amonium nitrat dan senjata di Pelabuhan Beirut.

"Saya ingin secara mutlak, dengan tegas mengesampingkan apa pun yang menjadi milik kami di pelabuhanm," kata dia.

"Tidak ada senjata, tidak ada rudal, atau bom atau senapan atau bahkan peluru atau amonium nitrat. Tidak ada apa-apa, tidak sekarang, tidak selamanya," tegasnya.

Tahun lalu, Israel mengklaim Mossad telah memberi tahu badan-badan intelijen Eropa tentang Hizbullah yang menyimpan amonium nitrat untuk digunakan dalam bom London, Siprus dan tempat lainnya.

Baca Juga: KPK Buka Seleksi Posisi Juru Bicara, Berminat? Ini Persyaratannya

Pada 2015 lalu, diduga intelijen Inggris menemukan kelompok Hizbullah memiliki amonium nitrat yang disimpan dalam karung tepung. Seperti dimuat di pikiran-rakyat.com dengan judul artikel "Kelompok Hizbullah Penentang Israel Dituding Incar Amonium Nitrat untuk 'Perang Lebanon Ketiga'".

Meski pihak Hizbullah menyangkal, laporan dari stasiun televisi Israel tetap mengatakan bahwa kelompok tersebut menginginkan amonium nitrat di Pelabuhan Beirut.

"Itulah yang ingin dilakukan Nasrallah di Eropa. Israel telah berperang dua kali dengan Lebanon, pada tahun 1982 dan setelah serangan lintas batas oleh Hizbullah di mana tentara Israel terbunuh dan terculik pada tahun 2006," menurut laporan televisi Israel. (Penulis: Farida Al-Qodariah)***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x