Network
GALAMEDIANEWS - Pemerintah melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menganjurkan para jemaah haji untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah tarwiyah pada 8 Dzulhijjah mendatang.
Hal ini disebabkan kondisi cuaca yang memasuki musim kemarau dengan suhu mencapai 45 derajat Celcius. Mengingat banyaknya jemaah haji lansia, pemerintah khawatur jemaah uang melakukan ibadah tarwiyah dari Makkah menuju Mina akan sakit saat wukuf.
"Mereka yang memaksakan diri untuk tarwiyah kami minta surat pernyataan bersedia menerima konsekuensinya seperti konsumsi, penginapan itu sudah di luar tanggung jawab pemerintah," tutur Kepala PPIH Arab Saudi Daker Mekkah, Khalilurrahman, Minggu (18/6/2023) dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia dengan 9 Ikhtiar Berikut!
Mengingat pada puncak haji cuaca diperkirakan cukup panas, Khalil menginbau agar jamaah haji memperbanyak minum air dan makan makanan bergizi. Selain itu, jamaah haji juga harus beristirahat total dari aktivitas yang berlebihan pada lima hari sebelum puncak haji sehingga kondisi fisik tetap terjaga.
Ibadah tarwiyah biasanya dilaksanakan 2 hari menjelang Iduladha, yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ibadah tarwiyah merupakan proses menginapnya peserta calon haji di Mina sebelum mereka melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Baca Juga: Kisah Zafira Sasikirana Pakaya, Jamaah Haji Termuda yang Daftar Sejak SD
Ketika melaksanakan ibadah tarwiyah, selama satu malam sebelum tiba puncak ibadah haji, jamaah akan melakukan perenungan akan kebesaran Allah SWT dan berdoa serta berdzikir.
Dalam sejarahnya, jamaah haji singgah di Mina untuk mengumpulkan perbekalan air sebelum menuju Arafah guna menjalani wukuf pada 9 Dzulhijjah.
