PBB: Pengakuan terhadap Taliban Bergantung pada Penghapusan Batasan Hak Perempuan

- 22 Juni 2023, 19:42 WIB
PBB: Pengakuan terhadap Taliban Bergantung pada Penghapusan Batasan Hak Perempuan
PBB: Pengakuan terhadap Taliban Bergantung pada Penghapusan Batasan Hak Perempuan /Reuters/Zohra Bensemra/

GALAMEDIANEWS - Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan bahwa Taliban Harus Mencabut Larangan Terhadap Hak Perempuan untuk Mendapatkan Pengakuan Internasional.

Roza Otunbayeva, Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan, menyatakan bahwa komunitas internasional tidak akan mengakui pemerintahan Taliban kecuali mereka mencabut larangan terhadap hak-hak perempuan.

Otunbayeva menegaskan bahwa pembatasan yang diterapkan oleh Taliban terhadap perempuan dan anak perempuan telah menghalangi pengakuan internasional terhadap peran mereka di Afghanistan.

Baca Juga: Presiden Zelenskyy Ungkap Ancaman Serangan Rusia terhadap Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia

Sejak bulan April, Taliban telah melarang perempuan Afghanistan untuk bekerja dengan organisasi internasional, termasuk PBB. Otunbayeva mengungkapkan bahwa tidak ada penjelasan yang diberikan oleh pihak Taliban terkait larangan ini, dan tidak ada jaminan bahwa larangan tersebut akan dicabut.

Otunbayeva juga menyoroti bahwa staf perempuan Afghanistan tidak akan digantikan oleh laki-laki, dan ia menuntut agar Taliban mencabut larangan tersebut agar PBB dapat melanjutkan upaya bantuannya dalam mendukung rakyat Afghanistan.

Otunbayeva mengkritik rezim Taliban yang dianggap picik dan otokratis. Ia mencatat bahwa komposisi pemerintahan yang ada saat ini sepenuhnya terdiri dari laki-laki, sebagian besar berasal dari kelompok Pashtun Taliban dan basis politik pedesaan.

Sejak kembalinya Taliban berkuasa pada 15 Agustus 2021, Afghanistan telah mengalami gangguan dalam penyaluran bantuan keuangan internasional, yang telah menyebabkan krisis ekonomi, kemanusiaan, dan hak asasi manusia. Pemerintahan Taliban telah dilaporkan melancarkan serangan berkelanjutan terhadap hak asasi manusia, meskipun mereka mengklaim komitmen untuk melindungi hak-hak perempuan.

Halaman:

Editor: Ryan Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x