220 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci, Ini Identitasnya

- 1 Juli 2023, 12:24 WIB
Ilustrasi ibadah haji. Sebanyak 220 jemaah haji Indonesia wafat di Tanah Suci.
Ilustrasi ibadah haji. Sebanyak 220 jemaah haji Indonesia wafat di Tanah Suci. /Antara/

GALAMEDIANEWS - Pada musim haji 2023, tercatat sudah ada sebanyak 220 jemaah haji asal Indonesia yang wafat di Tanah Suci. Mereka menghembuskan nafas terakhirnya karena berbagai penyebab.

Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, menyatakan, jemaah haji Indonesia meninggal di beberapa kota.

Baca Juga: JQR Tebar Bantuan Hewan Kurban ke Pelosok Desa di Jawa Barat

Baca Juga: Dedi Mulyadi Pede, Rakyat Jabar Bakal Setia Memilih Prabowo jadi Presiden

Fauzin dikutip dari laman Kemenag, merinci, dari total 220 jemaah haji itu, yang wafat di Arafah ada sebanyak 12 orang. Kemudian yang wafat di Mina sebanyak 30 orang.

Jemaah lainnya, kata Fauzin, wafat di Mekkah sebanyak 140 orang, di Madinah sebanyak 35 orang, dan yang wafat di Jeddah sebanyak 3 orang.

Identitas jemaah

Sementara itu, soal identitas jemaah haji yang wafat, Fauzin belum merincinya. Lebih lanjut, Fauzin juga mengungkap kondisi jemaah selepas puncak ibadah haji.

Bagi jemaah yang merencanakan Nafar Awal dapat meninggalkan Mina untuk kembali ke hotel setelah selesai menjalani lempar jumrah dan Tahalul Awal.

Baca Juga: BANDUNG Bedas Expo 2023 Ramaikan Fornas VII, Bupati Dadang Supriatna: Ada Fun Game Bersama Menpora RI

Nafar Awal adalah jemaah yang mengambil pilihan untuk keluar dari Mina pada 12 Zulhijah sebelum terbenamnya matahari.

"Keberangkatan dari Mina menuju hotel di Makkah, dimulai dari pagi hari hingga selesai. Jemaah akan dijemput di tenda dan diantar ke hotel masing-masing di Makkah," jelas Fauzin.

Fauzin menuturkan, para petugas haji khususnya yang bertugas di pemondokan telah bersiap menyambut jemaah yang akan kembali ke hotel.

Setibanya di hotel, pemerintah mengimbau jemaah agar beristirahat penuh terlebih dahulu untuk memulihkan stamina sebelum menyelesaikan rangkaian rukun dan wajib haji lainnya yaitu Thawaf Ifadlah dan Sa'i di Masjidil Haram dilanjutkan Tahallul Tsaani/Kedua.

"Rangkaian Thawaf Ifadlah dan Sa'i membutuhkan ketahanan fisik yang prima, terlebih bagi jemaah lansia dan risiko tinggi (risti)," jelas dia.

Baca Juga: Alan Arkin, Aktor Pemenang Oscar untuk film 'Little Miss Sunshine', Meninggal Dunia pada Usia 89 Tahun

Masjidil Haram

"Jemaah agar istirahat hingga bus shalawat yang akan membawa jemaah dari hotel ke Masjidil Haram pergi pulang kembali beroperasi. Bus shalawat akan mulai beroperasi kembali pada 14 Zulhijjah 1444H atau 2 Juli 2023. Layanan katering pada hotel di Makkah akan mulai diberikan kembali pada 16 Zulhijjah 1444H atau 4 Juli 2023," paparnya.

Seiring dengan jemaah menyelesaikan lontar jumrah, kondisi Masjidil Haram akan mulai dipadati jemaah dari berbagai negara.
Karenanya, kata Fauzin, PPIH mulai mengoptimalkan Petugas Sektor Khusus di Masjidil Haram untuk bersiap di posnya masing-masing untuk memberikan pelayanan dan penjagaan kepada jemaah yang menjalani Ifadhah dan Sa'i.

Baca Juga: Jurnalis Jepang yang Menulis tentang Unjuk Rasa 2019 Ditolak Masuk ke Hong Kong

Baca Juga: 3 Tempat Wisata Keluarga di Bandung. Hits, Instagramable, Pas Dikunjungi Bersama Keluarga Saat Libur Panjang

"Kepada para petugas kloter terutama para pembimbing ibadah kloter, agar memastikan seluruh jemaah yang tergabung dalam kloternya telah menyelesaikan lontar jumrah, termasuk jemaah yang harus dibadalkan lontar jumrahnya," tandas dia.

"Pemerintah mengimbau jemaah agar bijak dan lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan masing-masing, sehingga pelaksanaan Thawaf Ifadhah dan Sa’i nanti dapat terlaksana dengan aman dan lancar," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah