"Ada kebiasaan yang sudah turun temurun, untuk mengambil air istilahnya 'membeli'. Membelinya bukan dengan uang, akan tetapi memakai daun babandotan yang bayak tumbuh di sekitar ini. Mereka yang datang mengaku berharap penyakitnya dapat sembuh dengan air ini," tuturnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, keberadaan mata air Ciuyah punya potensi dikembangkan sebagai tempat wisata minat khusus. Untuk itu, pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan ke Provinsi Jawa Barat. Hanya saja sampai saat ini belum ada tindak lanjut.
"Rencananya membuat bak penampungan di sekitar mata air. Nantinya wisatawan dapat memanfaatkan langsung air, baik untuk mandi atau lainnya. Dengan penataan yang bagus, wisatawan juga bakal lebih nyaman. Mudah-mudahan harapan ini dapat terwujud," kata Saefulah.***