Mata Air Ciuyah Ciamis Dipercaya Bisa Sembuhkan Penyakit

- 22 Agustus 2020, 21:22 WIB
Mata air asin di Blok Ciuyah, Desa Tigaherang, Kecamatan Rajadesa, Ciamis. (Nurhandoko Wiyoso/pikiran-rakyat.com)
Mata air asin di Blok Ciuyah, Desa Tigaherang, Kecamatan Rajadesa, Ciamis. (Nurhandoko Wiyoso/pikiran-rakyat.com) /

GALAMEDIA - Banyak hal unik buatan alam yang dapat ditemukan di tatar galuh Ciamis. Salah satunya adalah mata air asin di Blok Ciuyah, Desa Tigaherang, Kecamatan Rajadesa.

Berbeda dengan mata air pada umumnya yang airnya terasa tawar, mata air Ciuyah justeru airnya berasa air garam, asin. Padahal lokasi mata air tersebut berada di wilayah perbukitan, yang sangat jauh dari laut.

Cerita yang berkembang di masyarakat, air Ciuyah dipercaya dapat menyembuhkan penyakit gatal, rematik dan lainnya.

Untuk mencapai lokasi tersebut memang tidak begitu jauh dari jalan besar hanya sekira 400 meter, sedangkan dari pusat kota Ciamis sekira 32 kilometer.

Baca Juga: Pol Espargaro Raih Pole Position GP Styria, Quartararo Tercecer di Urutan 10

Saat ke lokasi mata air Ciuyah, Sabtu, 22 Agustus 2020, wartawan PR, Nurhandoko Wiyoso ditemani Kapolsek Rajadesa AKP Iis Yeni Idaningsih, Danramil Rajadesa Kapten Nursaid serta tokoh masyarakat setempat yang juga Ketua LPM Desa Tigaherang, Saefulah (58).

Mata air asin berada di bawah bongkahan batu, yang bersebelahan dengan parit alam. Dari sumbernya, air tersebut membentuk kubangan tidak begitu besar, dengan diameter sekitar satu meter, dikelilingi batu.

Ada seperempat ruas bambu yang biasa digunakan untuk mengambil air. Tidak jauh dari tempat tersebut terdapat kubangan dangkal mirip penampungan yang ukurannya lebih besar.

Di dalamnya juga hidup ikan berukuran kecil yang banyak ditemukan di parit. Warga setempat menyebutnya dengan nama ikan berenyit. Selanjutnya air mengalir ke kolam dan lainnya.

Baca Juga: Gedung Kejaksaan Agung RI yang Terbakar Merupakan Bangunan Heritage

Air yang keluar dari mata air tersebut tampak jernih. Hanya saja karena berupa kubangan, sehingga saat dicium ada aroma khas.

Berdasar penuturan warga, mata air asin Ciuyah tidak pernah kering maupun debitnya bertambah besar ketika musim penghujan.

"Mata air asin ini unik, karena letaknya di bukit. Biasanya kan mata air asin tidak jauh dari laut. Tetapi yang ini jauh dari lautan," kata Saefulah, tokoh masyarat Desa Tigaherang.

"Debitnya tidak pernah berubah. Keberadaan mata air asin ini juga erat hubungannya dengan penamaan Blok Ciuyah," sambung dia.

Baca Juga: Kabar Baik, Pph Pasal 25 Diberi Diskon Hingga 50 Persen

Diterangkannya, penamaan tersebut juga tidak lepas dengan keberadaan petilasan Raja Lautan yang letaknya berada di atas mata air Ciuyah. Petilasan tersebut mirip dengan makam atau kuburan kuno yang dibuat dari bebatuan.

"Ini petilasan, jadi bukan makam. Jika dihubung-hubungkan, antara mata air Ciuyah dengan petilasan ini punya kaitan erat," katanya.

Saefulah mengungkapkan, beberapa warga dari luar kota Ciamis, sengaja ke tempat Ciuyah sekadar mengambil air asin. Berdasarkan cerita pendatang, mereka mendapat informasi dari orang lain.

Termasuk juga soal khasiat air yang dipercaya dapat mengobati sakit gatal dan rematik.

Baca Juga: Artis Adly Fairuz 'Dijodohkan' dengan Pengusaha, Coba Peruntungan di Pilkada Karawang

"Ada kebiasaan yang sudah turun temurun, untuk mengambil air istilahnya 'membeli'. Membelinya bukan dengan uang, akan tetapi memakai daun babandotan yang bayak tumbuh di sekitar ini. Mereka yang datang mengaku berharap penyakitnya dapat sembuh dengan air ini," tuturnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, keberadaan mata air Ciuyah punya potensi dikembangkan sebagai tempat wisata minat khusus. Untuk itu, pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan ke Provinsi Jawa Barat. Hanya saja sampai saat ini belum ada tindak lanjut.

"Rencananya membuat bak penampungan di sekitar mata air. Nantinya wisatawan dapat memanfaatkan langsung air, baik untuk mandi atau lainnya. Dengan penataan yang bagus, wisatawan juga bakal lebih nyaman. Mudah-mudahan harapan ini dapat terwujud," kata Saefulah.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah