Jokowi: Inflasi Rupiah Masih Aman, Harga BBM Kemungkinan akan Naik, akan ada Insentif Pajak Baru

- 24 Oktober 2023, 14:41 WIB
Ilustrasi mata uang Rupiah Indonesia mengalami Inflasi.
Ilustrasi mata uang Rupiah Indonesia mengalami Inflasi. /Mufid Majnun/unsplash/

GALAMEDIANEWS - Presiden Jokowi, memberikan pandangan optimis terkait kondisi ekonomi Indonesia dalam konteks penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Dalam seminar yang dihadiri oleh para investor, beliau menjelaskan bahwa meskipun rupiah melemah, situasi ini masih dianggap aman untuk sektor riil, sektor keuangan, dan target inflasi.

Namun, ia juga memperingatkan potensi dampak dari lonjakan harga minyak akibat konflik di Timur Tengah dan arus modal keluar yang terkait dengan kebijakan ketat dari Amerika Serikat. Artikel ini akan membahas pandangan dan langkah-langkah pemerintah Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.

Penurunan Nilai Rupiah

Rupiah Indonesia telah mengalami penurunan sebesar 4,7% dari puncaknya pada awal September. Tekanan terhadap mata uang ini disebabkan oleh sentimen risiko investor yang berkontribusi pada kenaikan suku bunga yang tidak terduga oleh Bank Sentral Indonesia pekan lalu.

Para ekonom berpendapat bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan jika nilai tukar rupiah terus melemah.

Baca Juga: Penuh Percaya Diri, Yosep Subang Kirim Surat ke Presiden Jokowi Apa yang Dikeluhkan?

Pandangan Presiden

Presiden Jokowi mengungkapkan keyakinannya bahwa penurunan nilai rupiah saat ini masih dalam kategori "aman" untuk ekonomi Indonesia. Beliau memastikan bahwa situasi ini tidak akan signifikan memengaruhi sektor riil, sektor keuangan, atau laju inflasi.

Potensi Risiko Naik Harga Minyak

Meskipun Jokowi tetap optimis, beliau juga mengakui potensi risiko yang dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia.

Salah satunya adalah lonjakan harga minyak akibat konflik di Timur Tengah.

Peningkatan harga minyak dapat berdampak negatif pada neraca perdagangan Indonesia karena negara ini mengimpor minyak dalam jumlah besar.

Selain itu, potensi arus modal keluar akibat kebijakan ketat yang diterapkan oleh Amerika Serikat juga menjadi perhatian. Ini dapat mempengaruhi aliran modal ke pasar keuangan Indonesia.

Baca Juga: Dihadiri Jokowi, Rapimnas Golkar Bakal Munculkan Nama Cawapres Pendamping Prabowo Subianto

Langkah Pemerintah

Pemerintah Indonesia sedang merancang insentif pajak sebagai bagian dari upaya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Salah satu sektor yang akan mendapatkan insentif adalah sektor properti, termasuk kemungkinan penghapusan pajak pertambahan nilai untuk pembelian rumah.

Kesiapan Anggaran

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa anggaran negara memiliki daya tahan yang cukup untuk menghadapi guncangan ekonomi hingga tahun 2024. Saat ini, Kementerian Keuangan memiliki cadangan dana sebesar 616 triliun rupiah, yang setara dengan sekitar 38,84 miliar dolar Amerika pada tanggal 13 Oktober.

Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Puan Sebut Tidak Pecah Kongsi dengan Jokowi

Kendali Harga Beras

Selain itu, pemerintah juga tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk menjaga harga beras tetap terjangkau. Beras adalah salah satu komoditas pangan penting di Indonesia, dan menjaganya tetap terjangkau menjadi prioritas.

Kendali Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan yang bertujuan untuk menjaga inflasi tetap rendah, melindungi daya beli masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Tingkat inflasi pada bulan September dilaporkan sebesar 2,28%, masih berada dalam target Bank Indonesia, yaitu 2% hingga 4%.

Kesimpulan

Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dihadapkan oleh penurunan nilai tukar rupiah, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Langkah-langkah seperti insentif pajak dan pengendalian harga beras menjadi bagian dari strategi mereka. Meskipun tantangan masih ada, Indonesia berusaha menjaga keseimbangan dan kesejahteraan ekonomi bagi rakyatnya.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x