Kota Bandung Sukses Tekan Volume Sampah yang Dibuang ke TPA Sarimukti

- 12 Desember 2023, 09:50 WIB
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau pengolahan sampah di Kecamatan Bandung Wetan, Senin 11 Desember 2023.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau pengolahan sampah di Kecamatan Bandung Wetan, Senin 11 Desember 2023. /Istimewa /

GALAMEDIANEWS - Kota Bandung sukses menekan volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, imbas dari kebakaran di TPA itu beberapa waktu lalu.

Kini, jelang masa darurat sampah di Kota Bandung yang akan berakhir pada 26 Desember 2023, sejumlah perkembangan positif mulai terlihat.

Hal itu dibeberkan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau pengolahan sampah di Kecamatan Bandung Wetan, Senin 11 Desember 2023.

Baca Juga: Kejati Jabar Selamatkan Uang Negara Rp 45 Miliar Sepanjang 2023

Baca Juga: Pj Gubernur Harapkan Libur Nataru di Jawa Barat Berlangsung Aman

Menurut Ema, dari total 1.600 ton sampah Kota Bandung, kini hanya sekitar 900 ton saja yang dibuang ke TPA. Pengurangan hingga sekitar 700 ton ini merupakan hasil dari upaya Pemkot Bandung dalam menyosialisasikan program Kang Pisman.

Secara rinci, Ema menyebut sekitar 300 ton sampah sudah selesai permanen dengan program ini. Selanjutnya, ada 104 ton sampah yang selesai di kawasan selama hasil monitoring.

Data terbaru menunjukkan sekitar 295 ton sampah dinyatakan sudah selesai dikelola. Meski begitu, Pemkot Bandung masih menelusuri jumlah 295 ton agar datanya dapat dipertanggungjawabkan.

"Hasil kami (proses sosialisasi selama darurat sampah) itu ada. Saat ini kami membuang sekitar 900 ton sampah ke TPA. Jumlah ini berkurang dari awalnya 1.600 ton," kata Ema.

Baca Juga: Menjadi Unggulan Nasional, 4 SMA Terbaik di Kabupaten Banyuwangi Bisa Jadi Pilihan Sekolah di Jawa Timur

Meski masih menyisakan sejumlah PR, Ema bersyukur karena proses sosialisasi dan upaya penerapan Kang Pisman secara masif ini membuahkan hasil. Ia berharap jumlah sampah Kota Bandung yang dibuang ke TPA terus dapat ditekan.

"Semoga tiap pekan hasilnya berkurang. Dari 800 ton, 1 ton, 1 kilogram, akhirnya bebas sampah. Kami optimis," katanya.

Di sisa masa darurat sampah, Pemkot Bandung juga rutin melakukan pemantauan. Per Senin 11 Desember 2023, Satgas Darurat Sampah telah meninjau 22 dari 30 Kecamatan se-Kota Bandung.

Dalam kapasitas sebagai Ketua Harian Satgas Darurat Sampah Kota Bandung, Ema terus berupaya menyatukan frekuensi masyarakat dalam mengelola sampah.

"Waktu kita sedikit lagi. 15 hari lagi kita kejar-kejaran dengan darurat sampah. Namanya darurat itu sementara, tidak mungkin selamanya," ujar Ema.

Baca Juga: Tembus Peringkat Nasional, 2 SMA terbaik di Kabupaten Toba Menjadi Sekolah Top di Sumatera Utara

Baca Juga: Sederhana Tapi Efektif, Ini 8 Cara Usir Nyamuk Dari Rumah, Auto Gak Datang Lagi

Saat ini, Pemkot Bandung juga sedang menanti hadirnya Kawasan Bebas Sampah berbasis kelurahan di Kelurahan Rancabolang. Ema optimis dalam waktu dekat, kawasan ini dapat menjadi percontohan bagi kelurahan lainnya di Kota Bandung.

"Di sana semua masyarakat sudah kompak memilah sampah. Sampah organik diolah jadi pakan ternak, sampah anorganik bekerja sama dengan pengepul, sampah residu memang masih diangkut oleh DLH," bebernya.

"Tapi saya yakin, di sini akan lahir Kawasan Bebas Sampah berbasis kelurahan. Mimpi besarnya adalah hadirnya Bandung sebagai kota nol sampah. Itu mimpi kita semua. Tidak lagi melihat sampah berserakan di jalanan," tutur Ema.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x